Smart Listeners pernah nggak merasa kalau dunia itu terlalu berisik untuk hati kita yang rapuh? Kaya sebenarnya dibalik hiruk pikuk dunia pasti ada kisah kelam dibaliknya dan kadang sesuatu yang terlalu terlihat keras justru dia yang paling rapuh. Kalau Smart Listeners relate sama hal diatas berarti Smart Listeners cocok banget sama kisah kisah dibalik lagu Green Day.

Green Day dikenal dunia dengan genre punk rock nya yang begitu membara. Namun siapa sangka dibalik dentuman musik rock dunia, musik Green Day menyimpan sejuta luka batin yang digambarkan lewat alunan gitar yang mengiris hati. Green Day sebuah band legendaris asal Amerika yang dibentuk oleh Billie Joe Armstrong dan Mike Dirnt di tahun 1987, yang kemudian dilengkapi oleh kedatangan Tré Cool sebagai drummer. Di awal kemunculannya Green Day menggambarkan sebuah band yang penuh akan pemberontakan remaja di wilayah East Bay California. Green Day band yang tak kenal gentar megembangkan karier musiknya hingga melejit pada era 1990 an lewat album yang berjudul “Dookie”. Album “Dookie” bagai titik balik Green Day yang berhasil membawa mereka masuk ke arus utama musik dunia.

Dibalik dentuman drum Tré Cool petikan gitar Mike Dirnt menyiratkan dunia yang lain, petikan nya tajam membawa kita masuk ke sebuah dunia kelam yang diciptakan Billie Joe Armstrong. Musik Green Day sejatinya banyak berisikan kritik sosial politik namun tak dapat dipungkiri bahwa Green Day menjadi wadah bagi Billie Joe untuk meneriakan kesepian dan penderitaan jiwa. Label punk rock yang diciptakan Green Day ternyata tak bisa menyembunyikan sisi lain Green Day yang menciptakan lagu penuh makna, sebagai representasi kehidupan kelam dan luka batin psikologis yang coba dibuat dengan lebih senang. Penikmat musik Green Day mungkin tak asing dengan makna kesepian dan frustasi dibalik lagu Green Day.

Beberapa judul lagu ini mungkin tidak asing bagi penikmat musik Green Day. Musik yang sebenarnya terlihat tenang atau bahkan cenderung keras namun dibalik itu semua tercermin cerita psikologis yang menyakitkan.
- Basket Case
Basket Case salah satu lagu Green Day yang sangat fenomenal, lagu nya begitu keras dan alunan gitar nya sangat tajam. Namun dibalik gemerlap musik rock Basket Case merupakan lagu yang merepresentasikan jeritan kecemasan seseorang yang bisa saja meledak kapan pun. Kehidupan yang penuh rasa cemas digambarkan dalam lirik “Sometime i give myself the creeps, sometime my mind play tricks on me”. Lirik ini bagai menceritakan seseorang yang mengalami gangguan kecemasan, tekanan batin terus memberi ketakutan tak berujung yang akhirnya justru mempermainkan pikiran nya sendiri. Lagu ini memperlihatkan sisi Anxiety dan kesepian yang mendalam. Basket case bagai seorang anak laki-laki yang penuh kecemasan yang tidak punya tempat untuk membuang sampah pikiran nya. Basket case sejatinya adalah keruwetan pikiran dan ketakutan akan dunia, semuanya dipendam dan menimbulkan bom waktu yang pada akhirnya meledakkan irama Basket Case yang keras namun kelam.
- Dilemma
Selamat datang di masa kelam Billie Joe. Dilemma sebuah lagu yang menggambarkan perjuangan kelam Billie Joe yang mencoba bangkit dari keterpurukan akibat kecanduan obat terlarang. “Welcome to my problem, it’s not an invitation “ sebuah opening yang tanpa sengaja membuat kita masuk pada masa masa terburuk dari Billie Joe. Dilemma menggambarkan jatuh bangun seorang Billie Joe dari kecanduan yang parah. “i was sober now i’m drunk again, i’m in trouble i’m in love again” lirik tersebut bagai teriakan frustasi atas keputusasaan seorang Billie Joe atas keinginan yang lepas dari kecanduan alkohol dan narkoba yang justru membuatnya jatuh dilubang yang sama. Dilemma mengisahkan rasa kelelahan mental dan penderitaan batin yang dibalut alunan musik melankolis. Dilemma bukan sebuah jeritan untuk dikasihani, ia adalah jeritan yang perlu di mengerti. Dilemma menyadarkan kita bahwa seorang lelaki masih memerlukan rumah emosi yang perlu di validasi. Jika Basket Case adalah titik tertakut manusia maka Dilemma adalah titik terlemah manusia.

- 21 Guns
21 Guns sebuah lagu yang menggambarkan kisah peperangan dan hujan peluru dalam music video nya. Namun sesungguhnya perang senjata yang ditampilkan dalam music video berbeda jauh dengan “peperangan” yang dimaksud. 21 Guns menggambarkan pertempuran batin yang menggugurkan tujuan hidup seseorang. Kehilangan semangat dan tujuan hidup membuat kita merasa tidak layak di mata dunia. Mempertanyakan tujuan hidup serta alasan untuk terus hidup sangat relate dengan kondisi kita saat ini. Terlalu banyak hal yang dikejar dan diperjuangkan terkadang memberikan tekanan tak sengaja pada emosional kita. Lingkungan yang pasif terus menggerus sisi emosional kita, ekspektasi lingkungan turut menjadi alasan kita untuk mengejar hal yang sebenarnya tidak perlu. Kelelahan akan hidup menjadikan 21 Guns Green Day sebagai tangisan megah dari seseorang yang tak memiliki tujuan hidup. 21 Guns bagai menyerahkan 21 peluru kehidupan yang mengajak kita berlutut pada keadaan. 21 Guns mengajak kita berpikir apakah kehidupan yang kita jalankan adalah sebuah perjuangan atau sebuah rutinitas biasa?
Itulah beberapa lagu Green Day yang memiliki narasi kelam dibalik label punk rock yang dimiliki Green Day. Green Day tidak hanya sekedar band rock legendaris Green Day adalah teriakan kehidupan yang dibalut dalam alunan musik yang menyenangkan. Belakangan Green Day menjadi band yang aktif dalam menyuarakan masalah kesehatan mental lewat album Saviors. Namun jauh sebelum album Saviors Green Day selalu menyuarakan lagu yang relate dengan keadaan manusia modern. Green Day adalah suara jeritan jiwa yang balut dengan suara dentuman drum yang keras hingga menjadi ledakan irama musik yang menyenangkan. Nah kalau Smart Listeners paling suka lagu Green Day yang mana nih?
Penulis: Aulia Fajrina Firdausia
Editor: Maria Yolanda Siregar