Belakangan ini, banyak pesepakbola tersohor dunia melanjutkan karirnya di tanah Arab, yaitu di Arab Saudi. Fenomena ini dimulai dari kedatangan sang mega bintang, Cristiano Ronaldo, yang pindah ke Al-Nassr pada musim 2022/2023 lalu. Ia didatangkan dengan status bebas transfer sejak tidak diperpanjang kontraknya oleh Manchester United. Kedatangannya mengejutkan publik sepak bola dunia karena kepindahannya ke Al-Nassr sangat tidak terduga. CR7, pemilik lima Ballon D’or yang dikenal dengan ambisiusnya, nampaknya telah menamatkan karir sepak bola Eropa-nya. Jutaan pasang mata telah tertuju kepada Al-Nassr dan tentu juga lingkungannya.
Pada bursa transfer 2023/2024, sepak bola Arab kedatangan lagi bintang sepak bola dunia. Kali ini tak hanya satu, melainkan seperti gerombolan perantau yang sedang berjuang mencari uang lebih banyak. Karim Benzema, Sadio Mane, Riyad Mahrez, Roberto Firmino, N’Golo Kante, Edouard Mendy, Marcelo Brozovic, hingga superstar yang terbaru yaitu Neymar, dan masih banyak lagi. Transfer yang dilakukan oleh klub-klub Arab terhadap pemain-pemain tersebut terjadi dengan berbagai skema, ada yang membeli dari klub asalnya hingga mengontrak pemain yang berstatus bebas transfer. Saudi Pro League, liga utama Arab Saudi, kini lebih ‘seksi’ terlihat.
Fenomena ini terjadi karena pengaruh pemerintahan Arab Saudi. Pemerintahan Arab Saudi sadar bahwa negara mereka tak mesti lagi bergantung kepada minyak dan mereka memiliki program jangka panjang yaitu “Saudi Vision 2030”. Program ini diikuti juga oleh pembentukan Public Investment Fund (PIF) yang tugasnya sebagai menyalurkan dana investasi ke berbagai sektor termasuk pada bidang ini yaitu sektor olahraga. PIF mengambil alih empat klub di Saudi Pro League yaitu Al-Nassr, Al-Ahli, Al-Hilal, dan Al-Ittihad untuk menjadi alat penggerak investasinya. Tak hanya investasi di sepak bola, Arab Saudi juga berinvestasi pada cabang olahraga lain seperti menjadi tuan rumah penyelenggaraan tenis, F1, tinju, hingga WWE. Semua ini dengan tujuan menarik lebih banyak peminat terhadap Arab Saudi terutama dalam hal pariwisata.
Apakah keputusan para pesepakbola yang berpindah ke tanah Arab ini merupakan sebuah langkah yang downgrade bagi mereka? Mungkin iya jika dipandang secara kualitas permainan. Tetapi jika dipandang secara humanis, mungkin tidak. Salah satu pesepakbola yang baru pindah ke Al-Hilal, Kalidou Koulibaly, mengaku langkah yang ia pilih ini sangat membantu finansial dirinya dan keluarga. Ia mengaku bisa membantu meningkatkan kualitas hidup keluarga dan masyarakat sekitar asalnya. Toh, pilihan hidup itu untuk kebutuhan diri sendiri, bukan untuk pasang mata di layar kaca.
Penulis : Dije
Editor : Naomi