Ramadan Tiba~
Ramadan Tiba~
Ramadan Tiba~
Ramadan Kareem! Gimana nih puasa kalian? Lancar ga? Atau malah udah bolong nih jangan-jangan? Haduh-haduh jangan sampai deh ya! Ngomong-ngomong soal puasa, ga afdol dong rasanya kalau kita ga ngabuburit! Nah, kalian tau ga sih asal usul dari kata ‘ngabuburit’? Dilansir dari CNN Indonesia, kata ‘ngabuburit’ ternyata berasal dari istilah dasar bahasa Sunda yaitu ‘burit’ yang berarti sore, sedangkan ngabuburit diartikan sebagai menghabiskan waktu sore. Maka dari itu tak mengherankan apabila kegiatan ini selalu dilakukan di sore hari.
Ngabuburit identik dengan bulan Ramadan, kegiatan ini sudah dilakukan sejak lama dan entah kapan pertama kalinya dimulai. Yang pasti, ngabuburit menjadi salah satu kegiatan paling dinanti oleh masyarakat setiap datangnya bulan Ramadan. Biasanya masyarakat melakukan beberapa kegiatan untuk ngabuburit seperti berburu takjil, mengaji, bermain, berolahraga, berkumpul bersama kerabat atau teman, hingga melakukan kegiatan sosial dengan berbagi-bagi takjil di sepanjang jalan.
Berbicara tentang berburu takjil, ada salah satu tempat yang sudah tidak asing lagi bagi masyarakat Yogyakarta yaitu Jogokariyan. Kampoeng Ramadan Jogokariyan atau yang sering disingkat KRJ adalah salah satu tempat populer di Yogyakarta untuk mencari takjil. KRJ selalu rutin digelar setiap tahunnya. Terletak di Jl. Jogokariyan No.36, puluhan bahkan ratusan pemilik UMKM berjejer-jejer menjual dagangannya dalam event kampung Ramadan ini. Kalian akan menemukan banyak makanan dan minuman lokal seperti sate, martabak, terang bulan, cilok, sempol hingga makanan kekinian seperti toppoki, corn dog, bebakaran, dan masih banyak lagi. Lengkap banget kan? Saking lengkapnya, dijamin kita bakal dibuat pusing tujuh keliling nih buat pilih takjil yang beragam ini.
Jangan terkejut apabila kalian berkunjung ke sini dan mendapatkan tempat ini ramai dan sesak oleh pengunjung. Karena justru dengan itulah kita bisa merasakan vibes berburu takjil di Kota Yogyakarta. KRJ, adalah salah satu tempat yang sepertinya tidak akan pernah terlewatkan oleh warga Yogyakarta dari berbagai kalangan usia, hal ini dibuktikan dengan banyaknya anak-anak, remaja hingga orang tua yang turut meramaikan kampung Ramadan yang diadakan setahun sekali ini. Kita akan bertemu banyak orang-orang mengikuti kajian di Masjid Jogokariyan sembari menunggu waktu berbuka sambil mendengarkan ceramah, ada juga yang berburu takjil, hingga membuat orang-orang yang membuat konten untuk media sosialnya.
Jogokariyan memang istimewa, seistimewa kotanya. Masjid Jogokariyan juga sudah sangat terkenal akan konsistensinya dalam membagikan takjil gratis di Bulan Ramadan kepada para jamaah dan pengunjung yang ingin berbuka. Pada Ramadan 1433 kali ini, ada 3000 porsi makanan yang disajikan setiap harinya, menu-menu yang disajikan pun tak kalah menggugah selera, yang lebih mengejutkan adalah fakta bahwa makanan-makanan tersebut dimasak langsung oleh warga-warganya sendiri loh!
Kalau kalian berasal dari luar kota dan sedang berlibur ke Yogyakarta pada saat Bulan Ramadan, jangan lupa kunjungi Kampoeng Ramadan Jogokariyan ya! Dijamin kalian gabakal nyesel deh! (Laili Widyastuti)