Yogyakarta penuh dengan sosok inspiratif di setiap bidang. Semua ahlinya ada disini, salah satunya, bidang start up. Yogyakarta merupakan kota ideal yang dimana orang  bisa memulai start up atau usaha rintisan berbasis teknologi internet. Di Jogja sendiri tersedia ekosistem pendukung yang bisa membuat start up digital tumbuh subur dan berkembang. Dengan berkembangnya teknologi digital di era sekarang itu bisa dijadikan sebagai peluang untuk masyarakat berbisnis online karena dinilai alternatif. Di era digital yang sudah berkembang pesat, orang akan lebih kreatif dan inovatif dalam memulai suatu hal. Contohnya ada Sale Stock Indonesia yang menjual baju wanita harga terjangkau, Fitline yang membuka jasa jahit online ataupun Kulineran yang membuka jasa antar makanan.

Nah, kali ini kami penasaran dengan satu sosok, karena ia sering banget mengisi acara sebagai pembicara entrepreneurship. CEO start up yang bergerak dibidang Pendidikan yaitu Widya Edutach. Widya Edutach sendiri merupakan platform pembelajaran online pertama yang lahir di Kota Jogja. Aplikasi Widya Edutech mengusung teknologi yang dapat membantu siswa merasakan pengalaman belajar online yang berbeda. Fathin Naufal Nur Islam merupakan seorang alumni UGM yang menjadi CEO start up Widya Edutech ini.

Penasaran nggak sih sama sosok Fathin Naufal ini? Nah, kali ini Fathin Naufal bercerita banyak tentang aktivitasnya mengelola start up miliknya.

Fathin Naufal memulai start up ketika masih berkuliah semester akhir, pada tahun 2016. Ketika teman-temannya telah lulus, ia malah sibuk dengan kegiatan lain yaitu membangun start up. Alasannya menekuni bisnis start up, bukan bisnis lain yang banyak cuan, tak lain untuk menerapkan ilmu manajerialnya semasa kuliah. Dan juga atmosfer start up di Jogja juga sedang naik-naiknya sehingga bisa bersaing dengan kota-kota besar Indonesia lainnya. Berawal dari start up yang bernama Gifood pada tahun 2016, Beliau membuat aplikasi layanan untuk mengurangi food waste di Indonesia, yang notabene persentasenya tergolong tinggi. Lalu dengan Widya Edu tech sendiri, Fathin diamahahi menjadi CEO pada Agustus 2020. Widya Edutech merupakan aplikasi belajar online untuk membantu teman-teman yang masih sekolah dalam belajar, terlebih dalam era pandemi ini.

“Sebenarnya kami juga sempat berpikiran membuat start up yang mungkin bisa mendulang banyak keuntungan. Tapi yang kami pikirkan dulu, apa dampak manfaat bagi lingkungan? Jadi, orientasi kami membuat bisnis yaitu memberikan dampak, masalah keuntungan itu mengikuti,” jelasnya tentang tujuannya merintis usaha start up.

Fathin Naufal mengaku lebih berorientasi manfaat kepada masyarakat daripada keuntungan pribadi. Tak tanggung-tanggung, ia pun mengorbankan waktu menunda kelulusannya karena sibuk di dunia start up. Tidak sia sia, prestasinya melimpah ruah dan gelarnya bisa dibilang prestisius. Beberapa prestasinya yaitu : Telkom Hackaton 2018, asean ici award technology. Juara 2 pemuda pelopor Inovasi teknologi tingkat nasional.

Ia berpesan kepada pemuda penuh semangat dalam berkarya, bahwa jatuh bangun dalam memulai bisnis itu sesuatu hal yang biasa. Banyak halangan itu pasti, serta jangan takut untuk terjun ke dalamnya. Kalau hanya sekedar mendalami bisnis melalui motivator, buku, internet, tidak ada praktiknya. Ibarat kalau berenang, kita harus merasakan bagaimana basah, bagaimana keram, bagaimana rasanya tenggelam.

Salah satu poin penting dari Fathin Naufal adalah ide bisnis itu tidak melulu soal profit, tapi bagaimana bisa memberikan dampak yang bermanfaat bagi lingkungan sekitar. Dan jatuh bangun itu biasa, hal tersebut membuat kita semakin kuat untuk menghadapi masalah yang ada di depan. (Fitroh)

Written by:

Leave a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *