Smart Listeners percaya nggak kalau film horor justru bisa jadi salah satu coping mechanism? Yap, Smart Listeners nggak salah baca! Meskipun banyak yang menganggap film horor cuma bikin tegang dan bahkan katanya bisa merusak mental, faktanya genre ini justru punya manfaat yang bagus buat kesehatan mental, loh!
Pada dasarnya, genre horor memang dibuat untuk menakut-nakuti dan bikin penonton merinding. Seiring waktu, genre ini berkembang menjadi banyak subgenre yang punya keunikan masing-masing. Selain horor hantu yang menghadirkan suasana mistis, ada juga horor psikologis yang berfokus pada konflik batin tokoh utama, horor alien yang bikin deg-degan tentang kisah makhluk luar angkasa, sampai horor zombie yang seru dengan cerita apocalypse akibat wabah. Semua subgenre ini punya ketegangan yang berbeda-beda, jadi Smart Listeners bisa memilih film horor sesuai mood buat dijadikan coping mechanism dalam melepas stres.

Potret seorang pria dengan ekspresi ketakutan saat menonton film (Sumber: Freepik)
Kenapa Film Horor Bisa Jadi Coping Mechanism?
Pertama, film horor bisa bikin kita merasa senang dan bahagia. Mungkin kedengaran kontradiktif karena tujuan film horor adalah untuk menakut-nakuti, tapi setelah mengalami ketegangan karena menonton adegan yang menyeramkan, tubuh Smart Listeners akan melepaskan hormon endorfin yang memunculkan perasaan lega dan lebih bahagia. Sensasi yang ditimbulkan ini mirip seperti efek yang dirasakan setelah melakukan kegiatan berkebun atau berolahraga.
Kedua, film horor bisa mengurangi stres. Mungkin sekarang Smart Listeners bertanya-tanya, emang bisa? Bisa dong! Menonton film horor justru bisa jadi salah satu cara jitu untuk melepaskan emosi negatif akibat rasa frustrasi atau tekanan dalam kehidupan sehari-hari. Saat merasa stres, Smart Listeners perlu mencari kegiatan yang bisa menjadi pelampiasan agar hati terasa lebih lega. Nah, menonton film horor bisa jadi salah satu solusi yang efektif untuk membuat pikiran kembali tenang.
Ketiga, menonton film horor bisa meningkatkan aktivitas otak dan melatih mental untuk menghadapi rasa takut. Adegan-adegan menegangkan akan memicu adrenalin dan menyebabkan pelepasan neurotransmitter di otak, sehingga Smart Listeners menjadi lebih waspada meskipun dalam lingkungan yang aman. Saat menonton, banyak orang akan menganalisis setiap adegan, mulai dari mencari penyebab hingga solusi, bahkan membayangkan apa yang akan mereka lakukan jika berada di situasi yang sama seperti di film. Kebiasaan ini dapat membantu otak terbiasa menghadapi tekanan, sehingga Smart Listeners bisa merasa lebih siap secara mental saat dihadapkan dengan situasi stres dan menakutkan di kehidupan nyata.
Rekomendasi Film
Kalau Smart Listeners tertarik menjadikan film horor sebagai coping mechanism, berikut beberapa rekomendasi singkat film horor yang bisa jadi teman self-care Smart Listeners:
- Insidious (2010)

Poster film Insidious (Sumber: Tirto.id)
Smart Listeners pasti udah nggak asing sama film Insidious, kan? Buat yang belum tau, film ini menceritakan tentang keluarga Lambert yang baru saja pindah ke rumah baru. Namun, keadaan menjadi menyeramkan ketika anak mereka, Dalton, mengalami koma dan menjadi wadah untuk berbagai entitas astral. Kalau Smart Listeners suka sama film pertamanya, masih ada lima film Insidious lainnya yang nggak kalah seru buat ditonton!
- Black Swan (2011)
Poster film Black Swan (Sumber: Prime Video)
Kali ini ada film Black Swan yang sukses mengganggu psikologis penontonnya. Film ini bercerita tentang Nina, seorang ballerina yang sangat berambisi menjadi pemeran utama dalam sebuah pertunjukan balet. Peran utama ini menuntutnya memerankan dua karakter yang bertolak belakang, yaitu white swan dan black swan. Ambisi besar serta tekanan dari sutradara membuat Nina mulai mengalami gangguan halusinasi tingkat tinggi.
- Prometheus (2012)

Poster film Prometheus (Sumber: Google Play)
Bergeser ke horor alien, Prometheus menceritakan tentang sekelompok ilmuwan yang dikirim menggunakan pesawat luar angkasa Prometheus ke sebuah planet yang dipercaya dihuni oleh alien pencipta peradaban manusia. Namun, setelah mereka sampai di sana, mereka hanya menemukan peradaban punah dan malah terjangkit penyakit yang menumbuhkan sesuatu di dalam tubuh mereka. Kedengeran ngeri, kan, Smart Listeners?
- 28 Days Later (2002)

Poster film 28 Days Later (Sumber: IMDb)
Film zombie yang satu ini wajib banget masuk ke watch list Smart Listeners! Mengisahkan seorang laki-laki bernama Jim yang baru bangun dari koma dan mendapati bahwa dunia telah berubah total karena satu per satu manusia berubah menjadi makhluk yang haus darah. Buat Smart Listeners yang suka film zombie, 28 Days Later juga punya sekuel seru, yaitu 28 Weeks Later dan 28 Years Later.
Tips Supaya Film Horor Bisa Jadi Self-Care
Hal pertama yang harus Smart Listeners lakukan adalah memilih subgenre horor yang cocok supaya pengalaman menonton terasa lebih nyaman. Kalau Smart Listeners fobia sama hantu dan jumpscare, coba pilih subgenre lain, misalnya zombie atau alien. Selain itu, pastikan menonton di waktu yang santai supaya ketegangan film terasa seru, bukan malah menambah stres baru. Untuk mengurangi rasa takut, Smart Listeners bisa menonton film horor dengan kondisi lampu menyala dan tentunya jangan nonton sendirian supaya merasa lebih aman. Terakhir, jangan memaksakan diri menonton berlebihan, ya! Smart Listeners bisa stop atau ganti tontonan kalau sudah merasa overwhelmed.
Nonton film horor nggak selalu bikin takut, kok, justru bisa jadi cara seru meredakan stres. Jadi, subgenre horor mana yang jadi coping mechanism favorit Smart Listeners?
Penulis: Hapsari Sekar Kinanthi
Editor: Amandita
1 Comment