Smart Listeners, ada kabar membanggakan datang dari dunia perfilman tanah air!
Film Esok Tanpa Ibu, yang juga dikenal dengan judul internasional Mothernet, resmi terpilih untuk berkompetisi di Busan International Film Festival (BIFF) 2025.
Film ini dibintangi oleh Dian Sastrowardoyo, Ringgo Agus Rahman, dan Ali Fikry. Kehadiran Esok Tanpa Ibu di BIFF semakin memperkuat posisi Indonesia di kancah perfilman internasional, sekaligus menjadi bukti bahwa cerita-cerita dari tanah air mampu menembus panggung dunia.
Berkompetisi di Program Vision
Esok Tanpa Ibu akan bersaing di kategori Vision, sebuah program khusus yang menghadirkan karya-karya baru dari sinema independen Korea maupun Asia. Program ini bertujuan menemukan serta mendukung sutradara berbakat dengan karya segar dan penuh visi.
Awalnya, program Vision merupakan bagian dari ‘Korean Cinema Today – Vision’. Namun, seiring perkembangan, program ini dipisahkan menjadi segmen independen agar bisa lebih fokus dalam menyoroti karya baru. Kini penghargaan yang diberikan di bawah payung Vision pun diperluas, sehingga sineas Korea dan Asia mendapatkan dukungan yang lebih kuat.
Di Tahun 2025 ini, sebanyak 23 film terpilih untuk berkompetisi di Vision: terdiri dari 12 film Korea dan 11 film Asia, termasuk Esok Tanpa Ibu yang mewakili Indonesia.

Poster Film Esok Tanpa Ibu (Mothernet). Sumber: Instagram (@base.id)
Festival Film Terbesar di Asia
Busan International Film Festival (BIFF) adalah festival film terbesar di Asia. Sejak pertama kali digelar, festival ini menjadi wadah penting bagi sineas Asia maupun dunia untuk memperkenalkan karya inovatif dan segar.
Tahun ini terasa istimewa karena menandai 30 tahun penyelenggaraan BIFF. Saat ini BIFF semakin mempertegas perannya sebagai jendela dunia untuk melihat perkembangan sinema Asia.
Keterlibatan film Indonesia, khususnya Esok Tanpa Ibu, tentu menjadi pencapaian luar biasa sekaligus kesempatan emas untuk memperkenalkan cerita lokal dengan sentuhan universal kepada audiens internasional.

Film Esok Tanpa Ibu dibintango Dian Sastrowardoyo, Ringgo Agus Rahman, dan Ali Fikry. Sumber (Dok. BASE Entertainment)
Sinopsis Film Esok Tanpa Ibu
Esok Tanpa Ibu mengangkat kisah Rama (Ali Fikry), seorang remaja keras kepala yang merasa hanya ibunya yang benar-benar memahami dirinya. Sang ibu adalah sosok pendukung terbesar Rama di tengah masa remaja yang penuh turbulensi.
Namun, hidup Rama berubah ketika tragedi menimpa. Ia kehilangan ibunya dan merasa dunia runtuh seketika. Dalam kesepian mendalam, Rama kemudian bertemu I-BU, sebuah program kecerdasan buatan (AI) buatan sahabatnya. Program itu dirancang untuk menghadirkan sosok penuh kasih, layaknya seorang ibu.
Di tengah kesulitannya menghadapi sang ayah yang keras, Rama pun belajar arti kehilangan, berduka, dan melepaskan. Cerita ini menghadirkan refleksi mendalam tentang keluarga, cinta, serta pergulatan remaja di era digital.
Film ini diproduksi oleh BASE Entertainment bekerja sama dengan Beacon Film yang disutradarai oleh Ho Wi-ding, sineas asal Malaysia yang sudah dikenal lewat karya-karyanya yang penuh sensitivitas emosional. Sementara itu, naskah ditulis oleh Gina S. Noer, Diva Apresya, dan Melarissa Sjarief. Kolaborasi lintas negara ini bukan hanya memperkuat kualitas film dari segi produksi, tetapi juga menjadikan Esok Tanpa Ibu sebagai cerita yang mampu menyentuh audiens global.
Smart Listeners, siap-siap ya, karena film Esok Tanpa Ibu ditargetkan segera tayang di bioskop Indonesia tahun ini. So, jangan sampai kelewatan!
Penulis: Kemilau Luna
Editor: Adelia Warastri Dewani