Panggilan untuk kamu yang suka baca novel, apalagi suka banget, nih, sama teori dunia paralel atau multiverse. Ada satu bacaan yang bakal kita bahas kali ini yaitu Bumi series karya Tere Liye. Seperti namanya, novel ini merupakan rangkaian series yang hingga saat ini jumlahnya sudah mencapai 14 buku. Novel pertamanya terbit di tahun 2014 yaitu Bumi, yang menjadi gerbang pembuka series ini. Kemudian disusul novel-novel lainnya yaitu Bulan, Matahari, Bintang, Ceros dan Batozar, Komet, Komet Minor, Selena, Nebula, Si Putih, Lumpu, Bibi Gill, Sagaras, dan yang baru saja terbit tahun ini yaitu Matahari Minor.
Bumi series berpusat pada cerita tiga sekawan remaja bernama Raib, Seli, dan Ali yang merupakan teman satu sekolah, hingga suatu hari terjadi peristiwa yang menguak kebenaran atas identitas ketiganya. Diceritakan bahwa dunia paralel yang ada di bumi series mengambil konsep klan dan konstelasi, dimana planet bumi yang kita pijak saat ini tidak hanya ditempati oleh manusia bumi saja, loh. Ternyata, terdapat empat klan yang mendiami planet bumi dan hidup tanpa saling mengganggu atau saling bertabrakan. Klan tersebut adalah klan bulan, klan matahari, klan makhluk rendah (bumi), dan klan bintang yang terletak di perut bumi. Kalau kamu masih pusing sama penjelasannya, mungkin kamu bisa langsung tanya Ali. Kebetulan Ali adalah tokoh paling jenius dalam cerita ini meskipun harus sedikit bersabar, ya, karena Ali anaknya usil sekali.
Selama perjalanan 14 buku, pembaca akan diajak bertualang oleh tiga sekawan menyusuri dunia paralel dan melawan musuh yang menghadang. Bumbu action-fantasy yang dihadirkan oleh Tere Liye jelas tidak akan mengecewakan pembaca. Cerita yang hidup, pesan moral yang tersampaikan, dan tiga tokoh utama yang dekat sekali dengan pembaca dipastikan akan membuat kita ketagihan dan tidak cukup jika berhenti di buku pertama saja. Tere Liye menjelaskan bahwa serial Bumi fase satu akan segera selesai dengan ditutup oleh novel Aldebaran dan untuk fase dua atau seterusnya belum dapat dipastikan kapan penerbitannya.
Novel ini merupakan novel remaja ringan yang cocok sekali untuk menemani kamu bersantai sambil menjelajahi sesuatu yang baru. Fantasi yang dihadirkan dalam novel ini tidak hanya sekadar karangan murahan saja. Banyak ilmu sains yang benar adanya kemudian dimodifikasi menjadi cerita seru yang masuk akal. Uniknya, Tere Liye kerap kali memberikan penamaan pada tokoh atau tempat menggunakan sesuatu yang dekat sekali dengan kita, sehingga kita akan berpikir “Kok bisa kepikiran, ya?”
Meskipun series ini sudah mencapai buku ke-14, pembaca setianya tidak pernah surut dan akan terus meminta buku baru terbit bahkan memaksa untuk jangan pernah tamat (termasuk Ara nih xixi). Buat kamu yang kepo, bisa langsung mulai dengan buku pertamanya, Bumi, dan dijamin akan ketagihan baca terus sampai akhir. Tenang saja, meskipun novel ini tidak memiliki ilustrasi sama sekali, udah banyak beredar di internet fan art Bumi series yang bisa membantu kamu berimajinasi. Well, what are you waiting for? Langsung saja masukin Bumi series ke dalam reading list kamu! [Arawinda]