Para pecinta film anime pastinya sudah tidak asing apabila mendengar kata Studio Ghibli yang identik dengan berbagai karya film animasi yang visualnya mampu membawa penonton ke dunia fantasi menakjubkan. Salah satu film animasi dari Studio Ghibli yang saat ini sedang hangat diperbincangkan oleh para penggemar di tahun 2023 yaitu dirilisnya The Boy & the Heron atau dalam bahasa Jepang bertajuk Kimitachi Wa Dou Ikiru ka. Setelah berhasil memukau para penggemar di Negara Jepang pada tanggal 14 Juli 2023 lalu, film ini akhirnya turut menyapa para penggemar di beberapa negara lainnya salah satunya yaitu Indonesia tepatnya yang ditayangkan pada 28 November 2023.
Jelang perilisannya di Indonesia, terdapat beberapa fakta unik yang perlu diketahui oleh para pecinta karya Studio Ghibli saat perilisan film The Boy & the Heron tersebut. Film ini ternyata merupakan karya terakhir dari sutradara Hayao Miyazaki. Meskipun banyak film-film yang berhasil mendapat kesuksesan besar berkat berbagai kecemerlangan ide milik Miyazaki seperti halnya pada film Howl’s Moving Castle dan The Wind Rises, para penggemar animasi Ghibli itu mencoba mengerti dengan alasan Miyazaki memilih untuk pensiun di dunia perfilm-an karena sudah memasuki usia senja yaitu berumur 80 tahun. Adapun alasan sutradara tersebut melakukan perilisan film The Boy & the Heron didasari oleh niat untuk memberikan hadiah kepada cucu tercintanya lewat sebuah karya.
Uniknya, kegiatan promosi yang dilangsungkan saat perilisan film tersebut terkesan tertutup dan rahasia sampai akhirnya membuat para penggemar tidak banyak mendapatkan informasi seputar film The Boy & the Heron. Namun, alih-alih dapat membuat para penggemar bersikap acuh, hal tersebut justru membuat mereka semakin antusias. Kurangnya promosi yang dilakukan oleh Studio Ghibli ternyata memiliki maksud agar penggemar yang menonton film ini tidak bisa menebak alur ceritanya yang berfokus pada dunia fantasi. Selain itu, berkat teknik promosi rahasia yang dilancarkan oleh Studio Ghibli Tersebut, film The Boy & The Heron berhasil mendapatkan pendapatan fantastis yaitu mencapai 13,2 juta dolar Amerika Setelah seminggu ditayangkan di bioskop Jepang.
Film yang soundtracknya diisi oleh Kenshi Yonezu tersebut juga membuahkan prestasi membanggakan yaitu dengan mendapatkan title sebagai karya film Jepang pertama yang menjadi pembuka pada acara International Film Festival di Toronto pada bulan September lalu. The Boy & the Heron sendiri berkisah mengenai perjalanan seorang Mahito yang harus merasakan kehilangan sosok ibunya yang meninggal dunia karena pengeboman yang terjadi di kota Tokyo, Jepang. Akhirnya, Mahito dan sang ayah mengambil keputusan untuk melakukan migrasi ke luar kota untuk hidup bersama dengan sosok yang akan menjadi ibu tiri anak laki-laki tersebut. Mahito Yang masih merasa terpukul akibat insiden kepergian ibunya terpaksa harus menerima keadaan dengan memiliki formasi keluarga baru sampai akhirnya ia bertemu dengan seekor bangauyang menjanjikan sesuatu yang diidam-idamkan oleh Mahitoyaitu memiliki kesempatan kedua untuk bertemu kembali dengan sosok sang ibu. Wah, menarik banget ya filmnya. Kira-kira Smart Listeners tertarik buat nonton filmnya di bioskop gak nih?
Penulis: Fina Maurdi Fatami
Editor: Chintya Dypi