Siapa yang tidak kenal musisi asal Thailand yang satu ini? Yuk kita kenal lebih dalam dan pahami lagu lagu nya yang penuh makna, Smart Listeners!
Nama Phum Viphurit mungkin sudah tidak asing bagi penggemar musik indie di seluruh dunia. Musisi asal Thailand ini menghasilkan lagu-lagunya yang penuh makna, dibalut dalam nuansa musik indie pop yang santai dan menyenangkan. Di balik suara lembut dan irama yang catchy, Phum selalu menawarkan lirik yang jujur dan relatable, membahas tentang kehidupan, cinta, kecemasan, dan pencarian jati diri.
Phum Viphurit, yang memiliki nama lengkap Viphurit Siritip, lahir di Thailand pada tahun 1995, namun menghabiskan sebagian besar masa kecilnya di New Zealand. Pengalaman hidup di dua budaya yang berbeda ini memberikan perspektif unik yang tercermin dalam karya-karyanya. Dengan pengaruh dari berbagai genre seperti indie, folk, funk, dan pop, Phum berhasil menciptakan suara yang orisinal dan khas. Debut albumnya, Manchild (2017), menempatkan Phum sebagai salah satu musisi indie yang perlu diperhitungkan di Asia.
“Lover Boy”: Karya yang Membawanya Mendunia
Salah satu lagu yang membawa Phum Viphurit ke panggung internasional adalah “Lover Boy,” yang dirilis pada tahun 2018. Lagu ini menjadi viral di platform streaming dan media sosial, serta menarik perhatian penggemar musik dari berbagai belahan dunia. Dengan melodi yang easy listening dan lirik yang menceritakan perasaan cinta yang santai namun manis, “Lover Boy” berhasil mencuri hati banyak orang.
Di balik melodi yang ceria, “Lover Boy” memiliki pesan yang kuat tentang cinta yang sederhana dan jujur. Lirik-liriknya tidak berlebihan meromantisasi, melainkan menggambarkan cinta sebagai sesuatu yang hangat, tenang, dan membumi. Lagu ini seolah menjadi representasi dari gaya musik Phum yang bisa menyentuh pendengar dengan cara yang ringan namun penuh kedalaman.
“Hello, Anxiety”: Suara dari Kecemasan yang Tak Terucapkan
Selain “Lover Boy,” lagu lain yang sangat bermakna dalam diskografi Phum adalah “Hello, Anxiety.” Dirilis pada tahun 2019, lagu ini menggambarkan perasaan cemas yang kerap menghantui banyak orang, terutama di zaman modern ini. Dalam “Hello, Anxiety,” Phum menyapa kecemasannya seolah-olah itu adalah teman lama yang tak diinginkan, namun selalu hadir. Lirik “Hello, anxiety, you’ve come to keep me company” menggambarkan hubungan yang penuh ketegangan antara manusia dan rasa cemas yang sering kali muncul tanpa diundang.
Lagu ini memiliki arti mendalam bagi banyak pendengar, karena membahas topik yang sering kali dianggap tabu atau sulit diungkapkan, yaitu kesehatan mental. Meski temanya cukup berat, aransemen musiknya terdengar ringan, dengan suara gitar akustik yang lembut dan vokal Phum yang menenangkan. Kontras antara lirik dan melodi ini mencerminkan realitas yang dialami banyak orang layaknya mereka tampak baik-baik saja di luar, tetapi sebenarnya sedang berjuang di dalam.
“Long Gone”: Kisah Pencarian Jati Diri
Lagu “Long Gone” juga menjadi salah satu karya Phum yang sangat disukai oleh penggemar. Lagu ini menceritakan tentang perjalanan seseorang dalam menemukan jati diri dan meninggalkan masa lalu yang tidak lagi relevan. Liriknya penuh refleksi, menggambarkan bagaimana seseorang bisa tumbuh dan berubah seiring waktu, meninggalkan versi lama dari diri mereka dan bertransformasi menjadi lebih baik.
“Long Gone” memiliki nuansa folk yang kental, dengan permainan gitar yang sederhana namun emosional. Dalam lagu ini, Phum menunjukkan kemampuannya dalam menciptakan musik yang tidak hanya enak didengar, tetapi juga mengandung pesan-pesan yang dalam tentang kehidupan dan perubahan. Lagu ini menjadi semacam anthem bagi mereka yang sedang menjalani perjalanan pribadi, mencoba menemukan makna dalam setiap fase kehidupan.
Salah satu kelebihan Phum Viphurit adalah kemampuannya untuk membuat musik yang tidak hanya sekadar hiburan, tetapi juga menjadi sarana refleksi bagi pendengarnya. Dengan lirik-lirik yang jujur dan mudah dipahami, ia mampu menghubungkan diri dengan penggemarnya di seluruh dunia. Lagu-lagu seperti “Pluto,” yang menceritakan tentang rasa keterasingan, atau “Softly Spoken,” yang menyentuh tentang percakapan batin, semakin memperkuat reputasi Phum sebagai musisi yang cerdas dan peka terhadap emosi manusia.
Dalam dunia musik indie yang semakin berkembang, Phum Viphurit telah menemukan tempatnya sebagai salah satu musisi yang tidak hanya menonjol karena suara dan gaya bermusiknya, tetapi juga karena kemampuannya menyampaikan pesan yang mendalam. Melalui lagu-lagunya, Phum membuktikan bahwa musik bisa menjadi alat untuk berbagi perasaan, mengatasi kecemasan, dan menemukan makna dalam hidup. Bagi para pendengarnya, lagu-lagu Phum Viphurit bukan sekadar hiburan, melainkan teman di saat senang maupun susah.
Penulis: Maria Yolanda Siregar
Editor: Acyuta Salsabila Tara Dewi