Siapa nih Smart Listeners yang suka baca buku? berpuisi? atau bahkan berpantun? Kegiatan-kegiatan itu ternyata bisa disebut sebagai karya sastra lho, Smart Listeners! Hmmmm… ngomongin sastra kedengarannya kayak berat gitu, ya? Apalagi dibuat dalam bentuk festival, pasti kelihatannya kaya bener-bener serius. Nah, mengatasi kedua hal tersebut, Festival Sastra Yogyakarta menghadirkan “Rampak” sebagai ajang berkumpulnya berbagai unsur sastra di daerah Yogyakarta. Berlangsung sejak 30 Juli-4 Agustus 2025 di Taman Budaya Embung Giwangan, Rampak berhasil menyajikan berbagai kegiatan-kegiatan sastra yang menarik dan relevan.

Kata “Rampak” sendiri merupakan turunan dari kata “serempak” yang berarti bersama-sama dan serentak. Lebih dari itu, Festival Sastra Yogyakarta menghadirkan “Rampak” sebagai manifestasi dari kesetaraan, keharmonisan, dan kolaborasi lintas batas dalam ruang lingkup sastra di Yogyakarta. Wah! Ternyata bukan sekedar nama ya Smart Listeners, tapi tersirat harapan dan doa didalamnya. Untuk mewujudkan doa-doa tersebut, beberapa kegiatan menarik yang dilahirkan oleh Rampak, sebagai berikut:

Bazar buku (Tiktok: @imaginaire.books)

1. Bazar Buku

Sastra tuh sering dikaitin sama buku nggak sih, Smart Listeners? Yap! Activity yang paling ditunggu-tunggu dari festival ini, tak lain dan tak bukan adalah bazar buku. Soalnya pengunjung bisa mengelilingi bazar dengan pengelompokannya masing-masing, ada yang berdasar penulis, penerbit, maupun harga. Bazar buku pada Rampak ini bukan hanya menyajikan buku-buku tersohor dan penerbit terkenal, tetapi juga buku-buku dan penerbit yang jarang dilirik. Hal tersebut dilakukan untuk mengapresiasi segala bentuk karya. Siapa tahu dengan adanya Rampak ini, buku-buku yang jarang tersohor dapat rejekinya kan, Smart Listeners!  Selain itu, dalam bazar tersebut, Rampak juga memberikan berbagai macam penawaran, seperti buku gratis, buku Rp5000, dan diskon  up to 80%. Wah wah! Kalo gini sih udah kaya diskon di swalayan ya, Smart Listeners!

2. Sayembara Puisi, Puisi Seketika, dan Podium Bacalah

Smart Listeners ada yang suka berpuisi? Nah kebetulan banget, Rampak 2025 memberikan berbagai bentuk pengaplikasian puisi, salah satunya perlombaan Sayembara Puisi tingkat nasional. Sayembara itu mengusung tema yang sama, yaitu Rampak dimana para penyair diajak memaknai kata “Rampak” secara pribadi. Sayembara tersebut diikuti oleh 1.465 peserta dengan total karya mencapai 4.395. Wahh! Gila banget nggak sih, Smart Listeners! Selain sayembara tersebut, Rampak juga menyediakan booth Puisi Seketika yang dapat digunakan pengunjung untuk menulis puisi secara langsung menggunakan mesin tik jadul. Bosen sama yang nulis-nulis? Ternyata Rampak 2025 juga menyajikan ruang bagi pengunjung yang ingin berpuisi, berpantun, maupun membacakan hasil karya sastra melalui Podium Bacalah. Waduhhh, ternyata emang sebanyak itu ya pengaplikasian dari karya sastra, Smart Listeners!

Podium Bacalah dan Talkshow
(Instagram: Festival Sastra Yogyakarta)

3. Talkshow interaktif, menarik, dan relevan

Sastra bukan hanya digunakan sebagai sarana hiburan, tetapi juga sarana edukasi. Pada Rampak 2025, pengunjung bukan hanya disediakan bazar buku, tetapi juga talkshow dengan berbagai tema, seperti Refleksi Tokoh Komunitas, Susur Galur, Sastra Pesantren, Ruang Kata Napas Cinta, dan Nasib Sastrawan Masa Kini, serta berbagai tema lainnya. Narasumber yang dihadirkan juga nggak main-main lho, Smart Listeners! Nama-nama sastrawan tersohor seperti Fahruzin Faiz, Hilmy Muhammad, dan Fairuzul Muntaz hadir untuk memberikan edukasi lewat diskusi terbuka yang interaktif, menyenangkan dan relevan dengan anak muda.

4. Musik Puisi dan Konser Mini

Buat Smart Listeners yang bosen dari tadi pembahasannya melulu tentang sastra jadul, tenang saja karena Rampak 2025 juga mengadakan Musik Puisi dan Konser mini. Musik Puisi yang menghadirkan Jejak Imaji, Sasmita UNY, dan Sanggar Nun tersebut berlangsung pada hari ke 5. Untuk menutup Rampak 2025, Festival Sastra Yogyakarta membuat Pentas Penutupan FSY 2025 yang menampilkan The Kick, Dee Lestari, Whani Darmawan, dan lainnya. Dengan adanya konser mini ini, pengunjung tidak hanya dapat membeli buku atau mengikuti talkshow, tetapi juga dapat bernyanyi dan bersuara.

Diskusi pada talkshow FSY (Insatgram: Ayu Riana)

Selain menikmati kegiatan-kegiatan yang disediakan, pengunjung juga dapat mengelilingi Embung Giwangan. Soalnya, di Taman Budaya ini banyak banget spot yang bisa dijadikan tempat membaca, merenung, maupun mengambil gambar. Wahhh! Ternyata festival sastra yang identik dengan ke-baku-an dan ke-serius-an dapat dibungkus dengan kegiatan-kegiatan yang menarik ya, Smart Listeners! Tentu saja, keseluruhan kegiatan tersebut diadakan untuk mewujudkan mimpi dari kata “Rampak” itu sendiri.  Rampak 2025 menjadi saksi bahwa keberadaan sastra masih sangat dibutuhkan di setiap sendi kehidupan manusia. Gimana nih, Smart Listeners? Siapa yang kemarin udah ikut Rampak 2025? Kalau belum ikut, pastikan kamu menjadi bagiannya pada Festival Sastra Yogyakarta 2026 ya, Smart Listeners! Salam Budaya dan Salam Literasi!

Penulis: Efraim Ryan Revangga

Editor: Hanunatuzulfa Fairuz Ariyanto

Written by:

1 Comment

  • Sang Maestro

    05/08/2025

    Festival sastra emang gak ada abisnya yaa. Selalu ada terobosan baru. Good job FSY 2025!

Leave a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *