Mungkin bagi sebagian orang, musik cadas membuat telinga mereka tidak nyaman. Tapi untuk sebagian lainnya, musik cadas menjadi panggilan semangat mereka dalam menikmati alunan kebisingan tersebut. Saat ini di Indonesia sudah banyak sekali band-band cadas yang mencoba mencabik-cabik scene. Tapi jika kita membicarakan musik cadas lokal, haram rasanya jika tidak menyinggung tentang Band Seringai, band metal rock asal Jakarta yang kini usianya menyentuh 22 tahun. Mereka berhasil mencampurkan aliran rock, metal, dan punk seperti yang mereka suka. Sampai para pendengar pada saat itu mulai berspekulatif tentang aliran apa yang Seringai mainkan, faktanya Seringai memang tidak mengkotakan “suatu” aliran, agar terlihat lebih fresh.
Sejarah singkat lahirnya Seringai dimulai dari Ricky (Gitaris) yang pada saat itu menjadi punggawa dari Band Stepforward, membuat single yang featuring bersama Arian (Vokalis) yang dimana Arian pada saat itu berstatus Vokalis di band lamanya Puppen. Pada saat itu, mulai ada pembahasan tentang lahirnya Seringai dengan mencampurkan aliran aliran yang mereka suka. Formasi awal Seringai pada saat mereka memulai karir di scene ada Arian sebagai Vokalis, Ricky sebagai Gitaris, Toan sebagai Bassis dan Khemod Sebagai Drummer. Puritan dan Alkohol menjadi 2 Single awal dari kemunculan Band Seringai dan 2002 menjadi awal dari Seringai memulai eksistensi mereka. Panggung demi panggung mereka singgahi, Sammy yang pada saat itu berumur 20 tahun pergi ke BB’s di Menteng, menyaksikan band-band yang main disana. Salah satunya Seringai, mungkin di sanalah menjadi awal dari pertemuan mereka, tak disangka setahun kemudian Sammy bergabung bersama Seringai. Menariknya, show pertama Sammy sebagai Bassis dari Seringai bermain kembali di BB’s. Hingga kini personil dari Seringai masih solid dengan formasi tersebut.
30 November 2024, di Lapangan Hockey Plaza Festival Jakarta menjadi saksi pagelaran akbar dari Seringai yang bertajuk “Serigala Militia Selamanya”, sebuah visualisasi dari hasrat para pendengar Seringai untuk melihat konser tunggal dari band kegemarannya dengan skala yang besar. Seringai sangat membuka pintu untuk mengajak berkolaborasi dengan penggermarnya di acara tersebut, seperti membuka submission artwork yang nantinya akan dijadikan sebagai official merch berupa kaos yang dijual, dan hal menarik adalah Seringai memilih satu proposal fanmade untuk berjualan di acara tersebut. Bisa dikatakan Seringai memfasilitasi untuk menjual merch bootleg mereka. Selain submission artwork, mereka juga membuka submission untuk band yang ingin menjadi opener diacara tersebut bersama Amerta dan Godplant, salah satu band tersebut adanya Tigerpaw band speed metal asal Yogyakarta.
Penulis: Muhammad Rafly Wijanarko
Editor: Ajwatuz Zahra