Sudah tidak diragukan lagi bahwa salah satu rumah produksi box office superhero terlaris, Marvel Studios, selalu menyuguhkan film-film yang memanjakan mata dan juga membuat para penggemarnya berteori hingga terbawa mimpi. Salah satunya adalah film Avengers: Endgame yang rilis pada April 2019. Film yang mengisahkan tentang Avengers untuk mengembalikan semua orang yang telah dilenyapkan ini, meraup keuntungan 2,8 milyar dolar Amerika.

Pada awal tahun 2021 ini, Marvel Studios mulai merilis beberapa serial yang dapat disaksikan melalui layanan streaming Disney+. Salah satunya adalah WandaVision, yang bercerita tentang Wanda Maximoff (Elizabeth Olsen) dan The Vision (Paul Bettany), yang dihidupkan kembali, menjalani kehidupan pasca kejadian Avengers: Endgame. Berumah tangga layaknya suami istri yang normal, dan berkekuatan super, mereka mencoba untuk membaur bersama tetangga-tetangga mereka di Westview. Namun, ternyata tempat tinggal dan lingkungan mereka hanyalah realitas buatan yang dibuat oleh Wanda untuk menutupi kesedihan atas tragedi yang dialami selama hidupnya.

WandaVision sebagai karya fiksi superhero adalah sebuah serial yang dapat dikatakan cukup unik. Setiap episodenya akan menyuguhkan visual yang berubah mengikuti era komedi pertelevisian dunia. Mulai dari komedi hitam putih 50-an, hingga konsep mockumentary tahun 2010. Ingin mengikuti bagaimana sebuah program komedi layaknya disiarkan di televisi, WandaVision juga menyelipkan iklan fiksi di tengah-tengah setiap episodenya.

Di episode akhir, dijelaskan bahwa Wanda sejak kecil sangat menyukai serial-serial komedi seperti The Dick Van Dyke Show, Bewitched, The Brady Bunch, Malcolm in the Middle, The Office, dan banyak lagi. Itulah sebabnya di setiap episode temanya selalu berubah-ubah. Iklan-iklannya pun merupakan manifestasi trauma yang dialami oleh Wanda, seperti Stark Industries, dimana rudal buatan mereka hampir membunuhnya dan saudaranya, Pietro Maximoff, kemudian Hydra, yang merupakan organisasi jahat, yang menjadikannya sebuah kelinci percobaan, dimana akhirnya membuka kekuatan sihirnya.

Selain keunikan di sisi penampilannya, plot cerita yang disajikan juga dapat dibilang cukup unik. Pasalnya, di serial pahlawan super yang satu ini memiliki musuh yang tidak biasa. Memang, Agnes (Kathryn Hahn), yang akhirnya menunjukkan dirinya sebagai Agataha Harkness, penyihir jahat yang ingin mencuri kekuatan Wanda, adalah salah satu musuh utama di WandaVision. Namun, sebenarnya musuh utama yang menjadi lawan dari Wanda adalah kesedihan (grief).

Kematian Vision, Pietro, dan kedua orang tuanya, serta dirinya yang menjadi senjata percobaan Hydra, merupakan masa lalu kelam yang terus membekas pada dirinya. Hal-hal tersebut membuatnya merasa hidupnya adalah sebuah tragedi. Kesedihan dan kemarahan inilah yang mendorongnya untuk membuat realitas Westview. Di dunia yang ia buat, menjalani kehidupan yang normal dan bahagia bersama Vision dan lingkungannya menjadi sebuah kenyataan. Namun, Wanda juga mengekang warga Westview untuk ikut “berpartisipasi” dalam realitas yang ia ciptakan.

Secara tidak langsung, kita melihat bagaimana Wanda sebagai tokoh utama mengalami apa yang disebut 5 tahap kesedihan (5 stages of grief). Stages of grief adalah tahapan yang dilakukan manusia dalam mengalami rasa sedih. Tahapan itu terdiri dari denial (penyangkalan), anger (kemarahan), bargaining (penawaran), depression (depresi), dan acceptance (penerimaan).

Pada awalnya, Wanda selalu menolak segala hal yang tidak sesuai dengan keinginannya. Seperti misalnya, ketika seorang beseragam petani lebah muncul dari gorong-gorong di depan rumahnya, Wanda kemudian mengatakan tidak, lalu mengubah realitas kembali, sehingga orang tersebut tidak muncul. Pada saat ini, Wanda sedang berada tahap denial.  Tahap anger muncul ketika Geraldine (Teyonah Parris), yang ternyata adalah seorang agen organisasi S.W.O.R.D., Monica Rambeau, membantu Wanda melahirkan kedua anak kembarnya. Setelahnya, ia membicarakan tentang Pietro yang sudah mati kepada Wanda, membuat Wanda marah dan melempar Geraldine hingga keluar dunia palsu tersebut.

Ketika Wanda keluar dari dunia yang ia buat untuk bertemu dengan para tentara S.W.O.R.D. yang menyerangnya, ia kemudian melakukan penawaran untuk tidak membunuh direktur mereka, Tyler Hayward (Josh Stamberg), asalkan mereka tidak mengganggu Wanda lagi. Inilah bentuk dari tahap bargaining. Sedangkan tahap depression terlihat setelah Vision yang mencoba keluar dari realitas yang dibuat oleh istrinya hampir mati untuk kedua kalinya. Keeseokan harinya, Wanda yang terlihat cukup stress akibat kejadian itu kemudian hanya ingin menyendiri dan bermalas-malasan. Bahkan kedua anaknya dititipkan kepada Agnes.

Pada tahap acceptance, Wanda akhirnya terpaksa untuk melepaskan semua kebahagiaan yang ia dapat dalam dunianya sendiri.  Hal ini ia lakukan agar semua warga Westview dapat terbebas dari kekangannya. Wanda tersadar bahwa untuk mendapatkan kebahagiaannya, ia tidak harus mengorbankan orang lain.

Dari segi plot yang cukup unik dan penampilan yang cukup bervariasi di setiap episodenya, WandaVision tidak hanya berhasil memuaskan mata para penggemar Marvel, namun juga mampu meraih perhatian para penikmat serial-serial barat dan juga mendapatkan rating yang ciamik. Memang sudah sepantasnya semua orang harus menunggu series lain yang akan tiba di tahun ini dari Marvel Studios. (Cescadeva)

Written by:

Leave a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *