Kamu pernah gak sih lagi curhat tentang masalah hidup ke temanmu dan malah dijawab “Duh sabar, ya!”, “Gak usah terlalu dipikirin, masih ada yang punya masalah lebih berat daripada kamu!” atau malah kamu sendiri yang pernah melakukannya? Apakah kamu merasa down mendengar jawaban tersebut padahal kamu tahu temanmu sedang mencoba memberi semangat untukmu? Kalau kamu pernah mengalami hal ini, maka selamat! Kamu baru saja mengalami toxic positivity.

Toxic positivity adalah kondisi di mana kalimat-kalimat bernada positif yang diungkapkan seseorang malah menjadi racun pada mereka yang menerimanya. Kalimat tersebut menuntut yang mendengarnya tidak diperbolehkan merasa sedih dan harus tetap ceria apapun kondisinya. Namun, ternyata hal ini tidak boleh terlalu sering dilakukan karena berbahaya bagi kesehatan mental, loh.

Jika dapat diandaikan, perasaan kita bagaikan balon yang kalau terlalu banyak diisi udara, ia akan meledak dengan sendirinya. Menurut psikologi, mengeluarkan emosi seperti menangis dan marah dibutuhkan manusia untuk lebih mengenal perasaannya serta menyadari apa yang terbaik untuk dirinya.

Demi menjaga kesehatan mental, yuk coba hindari toxic positivity ini. Gimana tuh caranya? Berikut ini beberapa tips yang dapat kamu terapkan dalam kehidupan kamu. 

  1. Menerima Emosi yang Sedang Kamu Rasakan

Kalau dibaca mungkin gampang ya, tetapi butuh keberanian yang ekstra untuk melakukan hal ini. Daripada membohongi diri sendiri, menerima emosi yang kamu rasakan dapat membuatmu menjadi lebih tenang.

  1. Self-Compassion

Cobalah untuk memberikan pemahaman pada dirimu dengan tidak menghakimi kekurangan dan ketidaksempurnaanmu. Hal ini dapat kamu lakukan saat sedang mengalami penderitaan, kegagalan, atau ketika baru saja melakukan sebuah kesalahan. Kekurangan dan ketidaksempurnaan dapat membuat kamu lebih memahami diri sendiri dan menjadi lebih maju.

  1. Menyadari Bahwa Hidup Tidak Selalu Bahagia

Orang lain mungkin selalu bahagia jika dilihat dari postingan yang mereka unggah di media sosial. Namun, kamu perlu ingat bahwa setiap orang pasti pernah merasakan emosi negatif yang tidak mereka tunjukkan. Kamu dapat mengurangi intensitas bermain media sosial untuk mengurangi emosi negatif sekaligus lebih berfokus pada kehidupanmu di dunia nyata.

  1. Menuliskan perasaanmu

Hal yang mengganggu pikiran dan meresahkan dapat kamu tuliskan pada jurnal atau tulisan. Tips ini cocok bagi kamu yang sulit mengungkapkan sesuatu dengan berbicara. Menulis jurnal justru menghindarkan kamu dari komentar yang membuat perasaan makin down.

Sebagai teman yang baik, coba juga hindari memberikan kalimat positif yang menekan. Ganti kalimat tersebut dengan kalimat positif yang menunjukkan empati kamu terhadap permasalahan temanmu. Contohnya, “Kamu lagi ada masalah apa? Coba sini cerita”, “Gapapa nangis aja kalau itu bisa membuatmu lebih lega”, atau “Coba tenangin diri kamu, biar kamu bisa berpikir lebih jernih”. Sekian tips menghindari toxic positivity. Semoga dapat membantu agar kamu dan orang di sekitarmu terhindar dari toxic positivity sekaligus membuat mental menjadi lebih sehat. (Amanda)

Sumber: Video YouTube Kreativv

Written by:

Leave a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *