Xdinary Heroes telah menjadi nama yang populer akhir-akhir ini dalam industri musik Korea Selatan, terutama pada genre rock. Genre rock sendiri menjadi angin segar di dunia entertainment Korea Selatan saat ini, yang biasanya dikuasai oleh genre pop. Xdinary Heroes merupakan salah satu band yang berfokus pada genre rock dan kini tengah menjadi penampil populer pada festival-festival musik. Xdinary Heroes berada di bawah naungan sub-label JYP Entertainment, Studio J, dan menjadi band kedua dari label tersebut setelah Day6 yang kini menjadi National Band di Korea Selatan. 

Xdinary Heroes debut pada 6 Desember 2021 dengan single “Happy Death Day” yang mampu meraih posisi 12 di Billboard World Digital Song Sales. Band rock ini memiliki 6 member yaitu Gunil, Jungsu, Gaon, O.de, Junhan, dan Jooyeon, yang masing-masing memegang instrumen yang berbeda. Gunil sebagai drummer, Jungsu sebagai keyboardist dan vokal utama, Gaon sebagai rhytm guitarist, O.de sebagai synthesizer, Junhan sebagai lead guitarist, dan Jooyeon sebagai bassist sekaligus vokal utama. Band ini mampu menggaet banyak fans baru, khususnya Gen-Z melalui berbagai kegiatannya.

Sejak debutnya pada 2021 lalu, Xdinary Heroes telah meluncurkan 5 album dengan genre utama rock. Mereka selalu memiliki keterlibatan besar dalam pembuatan setiap single, mulai dari menulis lirik, membuat melodi, memproduseri, hingga produksi keseluruhan sebuah lagu. Hal yang menarik adalah setiap member telah memiliki kredit lagu di bawah nama mereka, dan lagu-lagu tersebut memiliki karakteristik masing-masing setiap member. Misalnya saja dua lagu hit mereka yaitu “Strawberry Cake” dan “Good Enough” yang sangat bertolak belakang. “Strawberry Cake” adalah lagu upbeat rock  yang bercerita tentang seseorang yang sudah tidak percaya dengan kata-kata manis yang nyatanya penuh kebohongan. Sebaliknya, “Good Enough” adalah lagu galau yang terinspirasi dari kisah nyata Gunil, lagu ini lebih slow dan menceritakan seseorang yang ingin lebih dekat dengan orang yang disukainya, namun ia tak berani untuk mengungkapkannya. Uniknya, kedua lagu ini merupakan lagu favorit teratas dari fans Xdinary Heroes, yaitu Villains.

Xdinary Heroes telah aktif selama hampir tiga tahun untuk melakukan comeback rutin, mini konser, bahkan tur dunia dengan menyambangi beberapa negara termasuk Indonesia. Namun, grup ini mendapat sensasi besar setiap tampil di festival musik. Berbagai festival seperti Seoul Music Festival, Music Bank Global Festival, 2024 Lucky Festival, Megafield Music Festival, dan masih banyak lagi. Festival yang biasanya menghadirkan banyak artis, membuat penggemar artis-artis lain juga menonton penampilan Xdinary Heroes di panggung yang sama dengan artis mereka. Lagu-lagu Xdinary Heroes yang catchy, ditambah performa para member yang juga membara di atas panggung mampu membangkitkan energi para penonton yang ada di sana. Selain itu, mereka menciptakan pengalaman emosional yang mendalam bagi para penonton. Setiap menghadiri festival musik, Xdinary Heroes menunjukkan energi unik sebagai band rock dan memberikan penampilan khusus yang hanya dapat dilihat oleh penonton yang hadir. 

Kepopuleran Xdinary Heroes ini juga tak lepas dari visual mereka yang menawan. Salah satu membernya, Gaon, bahkan disebut sebagai “penyedot” fans baru karena dirinya selalu viral di media sosial X setiap festival berakhir. Gitaris kelahiran 2002 itu juga sempat diakui sebagai “hidden visual” di antara generasi keempat K-Pop. Tak hanya Gaon, sang bassist yaitu Jooyeon juga seringkali viral karena kemampuan menyanyi dan visual yang dimilikinya. Keempat member lain juga memiliki pesonanya masing-masing. Gunil yang dikenal sebagai “sexy drummer”, Jungsu yang lucu seperti kucing, O.de yang memiliki aura boyfriend material, dan Junhan yang memilki gaya metal sejati. Kemudian, salah satu lagu pilihan yang selalu dimainkan di setiap festival adalah “Night of Fireworks” yang sangat menggambarkan suasana festival.

Sementara itu, Xdinary Heroes akan melakukan comeback terbarunya pada 14 Oktober dengan mini album “LIVE and FALL” dan tittle track “Night Before The End” setelah proyek Open Beta berakhir.

Penulis: As Syifa Dzihni Nafisa

Editor: Acyuta Salsabila Tara Dewi

Written by:

Leave a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *