Ratu Ilmu Hitam merupakan film horor yang dirilis pada tahun 2019 lalu yang diproduksi oleh Rapi Films yang bekerjasama dengan Sky Media. Disutradarai oleh Kimo Stamboel dan naskahnya ditulis oleh Joko Anwar makin menguatkan unsur horor yang ada dalam film ini. Keduanya berkolaborasi dengan baik hingga menghasilkan sebuah karya yang ngeri-ngeri sedap dan recommended untuk ditonton. Bahkan, keberhasilan Ratu Ilmu Hitam dibuktikan salah satunya dengan memenangkan Audience Award for Best Motion Picture ketika berkompetisi dalam Sitges Film Festival 2020, festival film internasional khusus film yang memiliki jenis horor, fantasi, thriller, dan aksi yang diselenggarakan di Sitges, salah satu kota di Spanyol. Bagi pecinta film horor, film Ratu Ilmu Hitam tidaklah asing di telinga. Pasalnya, film Ratu Ilmu Hitam merupakan film horor ikonik di era 80-an. Antusiasme penggemar pun terlihat melalui perolehan jumlah penonton sebanyak 907.386 penonton dalam kurang lebih satu bulan penayangannya.
Diramaikan oleh sederet nama seperti Ario Bayu, Hannah Al Rasyid, Zara JKT48, Yayu Unru, Putri Ayudya, Ade Firman Hakim, Sheila Dara, Shenina Cinnamon, Ruth Marini dan beberapa nama lainnya makin membuat Ratu Ilmu Hitam diminati penonton, karena tentunya ketika sebuah film diperankan oleh nama yang asing di telinga, penonton akan malas untuk ke bioskop dan menyaksikan karena tidak kenal pemerannya. Namun, jika di film aslinya ratu ilmu hitam diperankan oleh Suzanna, dalam film ini pemeran ratu ilmu hitam tidak diberi tahu di luar film untuk menghindari bocoran.
Secara garis besar bisa dikatakan film ini merupakan reboot yang menghormati film aslinya, Ratu Ilmu Hitam tetap memiliki poin-poin utama seperti ilmu hitam, fitnah, dan dendam. Sebenarnya seperti film horor pada umumnya, Ratu Ilmu Hitam memiliki summary film yang sederhana. Tokoh cerita bersama dengan keluarganya berkunjung ke suatu tempat terpencil yang merupakan panti asuhannya dulu, lalu ternyata ada rahasia terpendam dalam panti asuhan tersebut yang menjadi sebab dari teror horor yang terjadi. Namun, meskipun sederhana, film berdurasi 1 jam 39 menit ini ini mampu menyajikan unsur yang tidak hanya horor saja melainkan juga unsur gore dan kekejaman baik itu secara eksplisit maupun implisit.
Alur film secara lebih rinci akan mengajak penonton untuk melihat bagaimana “konsekuensi” kejam yang diterima oleh tokoh cerita yang berasal dari ilmu jahat milik sang ratu ilmu hitam. Hal menariknya adalah teror yang didapat menyerupai dalam film horor luar negeri “IT” si badut creepy. Tokoh cerita akan diteror oleh hal yang paling ditakuti olehnya. Eksekusi horor yang menarik dan nggak cringe yang banyak jumpscare-nya makin lengkap dengan cerita solid yang ditulis oleh Joko Anwar. Kelemahan dari film ini adalah banyaknya tokoh membuat beberapa karakter kurang mendapat spotlight dan mengurangi unsur sepi dalam film horor, sehingga film terasa lebih aman karena suasananya ramai (meskipun nanti makin ke tengah film makin kepisah-pisah, sih).
Terakhir, seperti yang sudah disinggung sebelumnya, banyaknya unsur gore membuat film tidak disarankan untuk ditonton oleh kamu yang belum cukup umur atau yang nggak bisa menonton film horor gore kejam yang banyak menampilkan darah, luka, atau hal lainnya yang memang nggak enak dilihat mata. Oleh sebab itulah film ini memiliki klasifikasi 17 tahun ke atas. So, buat kamu yang suka horror gore kejam atau yang sebatas tertantang untuk nonton, cepetan gih nonton, itung-itung menambah daftar tontonan horror kamu terlebih sebentar lagi bakalan ada Pengabdi Setan 2 : Communion di bioskop. (Ammar Arif)