Katanya semua akan suka Korea pada waktunya. Kalimat penghakiman itu sangat cocok ketika memasuki masa-masa butuh hiburan ini. Televisi Indonesia saja sudah mulai menayangkan film dan drama serial dari Korea. Pun sekarang awam tak sungkan menulis di twitter ‘rekomendasi film sama drama korea yang bagus dong.
Tak heran drama Korea kian digandrungi. Banyak yang akhirnya terseret arus serial produksi Negeri Gingseng ini. Tapi apa sih yang membuat drama Korea semakin terdepan? Pecinta drama mungkin sudah menyadari muasalnya.

•    Pengerjaan yang matang

Beberapa drama Korea menghabiskan biaya tidak main-main untuk pengerjaannya. Misalnya saja Arthdal Chronicles yang menggaet Song Joong Ki dan Kim Ji Won sebagai pemain menghabiskan biaya produksi hingga 54 miliar won (Rp641miliar). Biaya produksi yang besar membuat pengerjaan semakin matang karena mereka memikirkan betul yang terbaik untuk hasil akhir. Aktor juga diberi keleluasaan untuk menghayati peran dan menghafal dialog dalam kurun waktu lama. Proses shooting biasanya sampai berbulan-bulan.


•    Penulisan Cerita yang Bagus
Mulai dari ide, alur skenario hingga dialog drama korea memang unggul. Ide ceritanya beragam meskipun ada saja kemiripan. Alurnya biasa mengalami beberapa babak antara pemeran utama. Babak pengenalan sampai akhir masalah disusun ringkas hanya dalam 16-24 episode saja. Ini membuat cerita terfokus dan tidak lari dari tema utama. Penulisan cerita juga umumnya telah ditulis jauh-jauh hari baru diajukan untuk proses produksi.
•    Genre Beragam

Drama korea tidak berkisaran pada romansa saja, tapi ada genre thriller, horror, medical, action, comedy sampai fantasy. Keberagaman ini yang membuat drama korea semakin menarik karena menyajikan banyak pilihan. Jika Anda penyuka action bisa menikmati Vagabond dan drama-drama crime penuh aksi dari channel OCN. Jika menyukai horror ada pencari hantu Let’s Fight Ghost yang dibintangi Ok Taecyeon. Apabila suka fantasi, sederet drama ini bisa memanjakan Anda dengan alurnya: Goblin, My Love From The Star, Legend Of Blue Sea dan Gu Family Book. Atau barangkali pecinta drama ringan realistis bisa menonton: Fight For My Way, Because This Is My First Life, Age Of Youth atau serial Reply. Mau yang manis-manis boleh juga Uncontrollably Fond hingga yang bisa menghangatkan hati, When The Weather Is Fine.


•    Soundtrack yang Mendukung
Soundtrack menjadi ruh dari sebuah film. Musik pengiring mengaitkan emosi penonton dengan elemen-elemen dalam cerita seperti akting, setting hingga alurnya. Keberadaan soundtrack tidak sekedar lagu tema, tapi bisa membuat imajinasi penonton menjangkau suasana. Jika akting dan mimik, tentunya musik sedih mendayu akan lebih membangun ikatan emosi pemain dan penonton. Drama korea selalu menelurkan soundtrack yang memukau. Contohnya adalah kesedihan Goblin bisa dirasakan dalam lagu Ailee – I Will Go To You Like The First Snow.

Memang sih banyak waktu di rumah adalah waktu yang tepat untuk menyelam ke drama korea, ya karena hiburan kita belum bisa menghibur. Hitung-hitung biar nambah kosakata korea-nya, tak sekedar ‘jjinja’, ‘saranghae’ dan ‘hyung’ beserta ‘oppa!’. (Sosa)

Written by:

Leave a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *