Setelah bulan April tayang di bioskop Korea Selatan, pada (25/7) lalu, Film Dream yang dibintangi Park Seo Joon dan Lee Ji Eun (IU) akhirnya rilis di platform streaming Netflix! Penantian fans internasional selama tiga bulan berbuah manis karena film ini sangat worth the wait. Penasaran mengapa film ini masih menduduki posisi Top 10 di Netflix bahkan setelah satu minggu rilis?
Disutradarai oleh Lee Byung Hun, sutradara dengan karya sukses sebelumnya Extreme Job (2019), Dream memiliki formula kesuksesan yang sama dengan film sebelumnya yaitu komedi yang dikemas dengan apik. Dalam film garapannya ini, ia juga merangkap sebagai penulis skenario. Terinspirasi dari Homeless Football World Cup (Piala Dunia Tunawisma) Pertama Tim Korea pada tahun 2010, Lee Byung Hun menjamin penonton tidak hanya terhibur dengan komedi dalam filmnya, tetapi juga menginspirasi melalui kisah para pemain.
Diawali dengan Yoon Hong Dae (Park Seo Joon), pemain sepak bola Korea Selatan yang terjerat kasus penyerangan kepada seorang wartawan dengan mencolok matanya lantaran kesal selalu ditanyai kehidupan privasinya mengenai keberadaan ibunya sebagai buronan. Aksinya tersebut menyebabkannya ditangguhkan dari dunia sepak bola. Dalam masa penangguhannya, ia mendapat tawaran oleh seorang produser film dokumenter untuk berperan sekaligus menjadi pelatih para tunawisma untuk bertanding dalam laga Piala Dunia Tunawisma di Hungaria. Ia terpaksa menerima tawaran tersebut untuk menebus uang curian ibunya dan menjadi titik awal cerita.
Awal yang tidak mudah bagi Yoon Hong Dae untuk melatih para tunawisma tak berpengalaman bermain sepak bola. Pribadi Hong Dae yang mudah tersulut emosi harus banyak bersabar menghadapi para pemain. Oleh sebab itu, Lee So Min (IU) selaku produser dan sutradara film dokumenter tersebut terus berusaha mendekati dan menyemangati Hong Dae. Tidak jarang keduanya saling bertengkar. Namun, hal tersebut justru menghidupkan cerita oleh kemistrinya yang kuat. Tanpa bumbu romansa, Park Seo Joon dan IU mampu menunjukkan kekuatan karakternya masing-masing dan bersinar.
Penonton juga diperkenalkan dengan latar belakang para tunawisma. Mereka berangkat dari permasalahan masing-masing, antara lain Kim In Seon (Lee Hyun Woo), seorang pemuda yang kehilangan pasangannya dan berlarut dalam kesedihan, Jeon Hyo Bong (Ko Chang Seok), seorang ayah dari anak yang sangat disayanginya terpaksa harus berpisah dengannya karena perceraian, Kim Hwan Dong (Kim Jong Soo) sebagai pemain tertua dengan masa lalu kelam karena meninggalkan keluarganya untuk berfoya-foya, serta masih ada pemain-pemain lain dengan kisah dan permasalahan mereka.
Cerita berkembang seiring perkembangan karakter Hong Dae. Di tengah kariernya sebagai selebritis, Hong Dae kembali terlibat kasus penyerangan yang menyebabkannya ditangkap polisi. Tim Sepak Bola dan kru produksi film dokumenter termasuk So Min berusaha membebaskannya. Di saat bersamaan, So Min mendapat kabar bahwa sponsor untuk Tim Sepak Bola Tunawisma Korea Selatan dibatalkan. Di tengah krisis tersebut, Hong Dae yang sudah bebas mendapat tawaran untuk syuting program lain tepat di tanggal keberangkatan Tim Sepak Bola Tunawisma ke Hungaria.
Ketegangan pada masa-masa pertandingan semakin memanas dari hari ke hari. Beragam masalah muncul baik antarpemain, Hong Dae dan So Min yang berbeda pendapat, serta ketidaktegasan Hong Dae yang mampu mengaduk perasaan penonton. Greget! Hampir setengah durasi film menampilkan pertandingan Homeless Football World Cup dengan jatuh bangunnya Tim Sepak Bola Tunawisma Korea Selatan membawa penonton larut dalam ketegangan dan perasaan hangat saat mereka bersatu dalam satu tujuan di lapangan. Dream benar-benar menunjukkan klimaks cerita yang memuaskan!
Tidak hanya cerita dalam filmnya, penggarapan Dream melalui proses panjang untuk menghasilkan tontonan yang terbaik. Film ini mulai digarap pada awal tahun 2020 tetapi terkendala pandemi Covid 19.
Secara garis besar, Dream menyimpan banyak makna yang lebih dari judulnya. Setiap manusia tentu memiliki mimpi, salah satunya ditunjukkan So Min yang berharap bisa mewujudkan film dokumenternya tentang Tim Sepak Bola Tunawisma Korea Selatan sukses besar. Tim Sepak Bola juga berlatih keras dan berusaha maksimal dalam pertandingan untuk menunjukkan yang terbaik. Tanpa usaha, mimpi hanya akan sekadar menjadi mimpi, bukan?
Smart Listeners yang sudah nonton, kita pasti paham bahwa dukungan berpengaruh besar terhadap semangat untuk berjuang. Kekompakkan dalam tim juga dibutuhkan agar tercapai tujuan bersama.
Nah, buat Smart Listeners yang belum nonton, nih, jangan sampai rugi melewatkan film sebagus Dream, ya! Untuk Smart Listeners yang sedang memperjuangkan mimpinya, ingatlah kata-kata pelatih Hong Dae, “Jangan menyerah. Menyeranglah dulu.” Semangat!
Penulis : Kurnia Endah Pusparini
Editor : Meirinda Dyah Anugrah