Apa yang terpikirkan dalam benakmu ketika mendengar kata “friendzone”? Secara artian kata friendzone ini bermakna zona pertemanan. Namun dalam fase friendzone ini bisa dikatakan nyaman, namun berbahaya. Banyak sekali film atau drama yang membahas kisah cinta yang terjebak dalam fase pertemanan ini. Fase dimana dua sejoli yang saling takut kehilangan, namun tidak ingin terikat dalam sebuah hubungan percintaan, yang mana pada akhirnya hanya ada dua pilihan, saling mengutarakan dan melangkah ke suatu hubungan, atau berakhir saling meninggalkan, entah bersama orang lain atau dengan kesendirian yang menghinggapi.
Salah satu film yang mengangkat kisah cinta yang terjebak pertemanan ini adalah film Thailand berjudul Friend Zone. Sesuai dengan judulnya, film ini menceritakan kisah Gink dan Palm yang terjebak dalam zona berbahaya ini. Ide cerita yang disajikan oleh film ini memang bukan sesuatu yang baru, namun sang sutradara, Chayanop Boonprakob, menjabarkan cerita dengan sederhana dan relatable sehingga para penonton dapat merasakan cerita ini dan seakan masuk ke dalam cerita yang ada. Film ini dibintangi oleh Baifern Pimchanok sebagai Gink, Nine Naphat sebagai Palm, dan Jason Young sebagai Ted.
Film ini bercerita tentang Palm yang menyukai Gink semasa sekolahnya. Palm sudah mencoba mengungkapkan perasaannya kepada Gink, namun dirinya selalu ditolak oleh Gink dengan dalih bahwa Gink tidak ingin kehilangan Palm sebagai teman sekaligus sahabatnya. Untuk itu Palm mencoba mengerti keadaan Gink. Dimana setiap Gink putus dengan kekasihnya, maka ia akan mencari Palm sebagai tempat untuk bercerita dan melupakan rasa sedihnya. Begitu juga dengan Palm, ketika dirinya putus dengan kekasihnya, maka dirinya akan mencari Gink untuk sekedar tempat bercerita. Walaupun terkadang Gink selalu berpindah-pindah tempat dan negara, yakni terkadang di Myanmar, Hongkong,maupun Malaysia. Palm tetap menghampiri Gink dimanapun dirinya berada, yang beruntungnya dirinya adalah seorang pramugara, dimana dirinya mendapatkan fasilitas terbang gratis kemanapun dirinya pergi.
Segala perhatian dan perlakuan Palm kepada Gink, memicu permasalahan antara Gink dengan pacarnya yakni Ted. Permasalahan-permasalahan tersebut muncul, dan Ted mulai menanyakan perasaan Gink kepadanya, padahal Gink benar-benar mencintai Ted. Tetapi sayangnya rasa sayang Gink kepada Ted tidak diindahkan oleh Ted, dirinya malah berselingkuh dengan salah satu penyanyi yang dirinya bina. Saat Ted dan Gink benar-benar diujung tanduk, Gink menemui Palm dan menceritakan segalanya, bukannya Palm menghasut Gink, namun Palm hanya ingin Gink bahagia, dan dirinya ingin menyadarkan Gink bahwa dirinya akan selalu berada disisi Gink kapanpun dan dimanapun.
Perasaan sabar seseorang akan ada batasnya, apabila kesabarannya dipermainkan lama-kelamaan muncul rasa lelah. Palm sudah kecewa terhadap Gink. Gink tahu bahwa Palm menyukainya, Gink tahu bahwa dirinya berjuang mati-matian demi kebahagiannya, namun yang Palm dapatkan lagi-lagi sebuah penolakan. Akhirnya, kata-kata terakhir Palm sebelum meninggalkan Gink adalah, seharusnya dirinya tidak meminta Gink menjadi temannya sedari dulu. Mereka berdua tidak tahu bagaimana cara untuk keluar dari zona pertemanan ini. Pada akhirnya Gink menyadari, bahwa selama ini yang ia cintai adalah Palm, yang sedari dulu dirinya inginkan adalah keberadaan Palm, bukan Ted. Ide cerita dari film Friend zone ini cukup ringan. Produser ingin memperkenalkan arti cinta dan persahabatan. Dengan cara memperkenalkan melalui cerita romantis komedi, maka kesan membosankan dari cerita film ini teralihkan menjadi suasana lucu dan seru sepanjang durasi film. Film Friend Zone memberikan alur cerita yang hampir semuanya flashback.
Sudut pandang pihak laki-laki yang dinarasikan langsung oleh tokoh utamanya. Dari awal hingga menjelang akhir, penonton dibuat tertipu / misleading dengan apa maksud dari Palm dalam menceritakan hal itu, sehingga dapat dikatakan memberikan kejutan yang tidak terduga-duga di akhir. Tak hanya Thailand, film ini juga melakukan proses pengambilan gambar di berbagai negara di Asia, seperti Malaysia, Myanmar, hingga Hong Kong. Uniknya lagi, soundtrack film Friend Zone juga dinyanyikan sejumlah penyanyi dari wanita se-Asia, termasuk Indonesia. Dua penyanyi wanita yang terpilih untuk mengisi soundtrack film ini adalah Audrey Tapiheru dan Cantika Abigail dari grup musik GAC.
Film ini wajib masuk dalam film yang wajib kamu tonton. Selain alur cerita yang ringan, film ini juga relate untuk beberapa orang-orang yang mengalami kisah yang sama. (Hayyu Shafa)