Dunia perfilman selalu menjadi panggung pertarungan antara berbagai genre, konsep, dan narasi yang berbeda. Saat ini, dua film yang sedang mencuri perhatian para penonton adalah “Badarawuhi Di Desa Penari” dan “Siksa Kubur”. Kebetulan kedua film tersebut rilis di hari yang sama. Keduanya menawarkan pengalaman sinematik yang unik dan memikat, masing-masing dengan pendekatan serta tema yang berbeda. Dengan antusiasme yang meluap, penonton dihadapkan pada pilihan sulit, yakni memilih mengeksplorasi misteri yang menggoda di “Badarawuhi Di Desa Penari”, atau merasakan ketegangan menyeramkan dari “Siksa Kubur”. Mari kita telusuri lebih dalam tentang dua film yang sedang trend saat ini.

BADARAWUHI DI DESA PENARI

(prekuel dari film KKN)

Sutradara : Kimo Stamboel. 

Badarawuhi merupakan hantu yang ada di film “KKN Di Desa Penari” yang mana film “KKN Di Desa Penari” masih menduduki peringkat 1 sebagai film terlaris di Indonesia hingga saat ini. Film “Badarawuhi Di Desa Penari” ini latar nya jauh sebelum cerita KKN, satu icon yang sangat melekat badarawuhi yakni aulia sarah. 

Kisah ini menceritakan tentang sosok badarawuhi mencari calon dhawuh atau calon penari nya. Singkat cerita ada 4 orang pemuda yang datang ke desa tersebut untuk mencari sosok penari yang paras nya sangat cantik, siapa sangka kedatangan Mila justru sudah ditunggu, dia diuji secara ritual untuk bertemu dengan Badarawuhi. 

Kimo Stamboel seorang sutradara yang sudah menjajaki dunia horor sejak lama, karya-karya nya banyak sekali yang berkisah tentang horor atau killers yang selalu sukses buat kita merinding, entah karena ngeri atau takut. Film nya tidak cuma bikin takut aja tapi juga bikin kita tercengang dengan alur nya yang mind blowing.

SIKSA KUBUR

Sutradara: Joko Anwar 

Film produksi Come and See Pictures serta Rapi Films ini dibintangi oleh Faradina Mufti dan Reza Rahadian.

Film “Siksa Kubur mengisahkan perjalanan Sita  (Faradina Mufti) setelah mengalami tragedi kehilangan kedua orang tuanya dalam serangan bom bunuh diri. Peristiwa traumatis ini meninggalkan bekas yang mendalam bagi Sita. Akibatnya, Sita kehilangan kepercayaannya pada agama, mengubah pandangan terhadap hidup dan kebenaran. 

Selama hidupnya, Sita memutuskan untuk mencari orang yang dianggapnya paling berdosa. Tujuannya adalah untuk membuktikan bahwa siksa kubur tidak nyata dan agama tidak memiliki kebenaran yang absolut

Namun, apa yang dianggap sebagai percobaan untuk menguji kebenaran berubah menjadi sebuah perjalanan menyeramkan dan penuh dengan ketidakpastian. Keputusan Sita tersebut memiliki konsekuensi yang mengerikan, karena ia tak percaya akan adanya siksa kubur.

Tayang dengan waktu bersamaan, film “Badarawuhi Di Desa Penari” dan “Siksa Kubur” meraih penonton yang tidak sedikit. Keduanya mampu melampaui lebih dari 100.000 penonton di hari perdana penayangannya.

Tapi misalkan Smart Listeners belum nonton, dan hanya bisa melihat satu. Kira-kira mau pilih yang mana?

Penulis: Acyuta Salsabila Tara Dewi

Editor: Meirinda Dyah Anugrah

Written by:

Leave a Comment

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *