Dunia akan selamanya mengenang sang legenda, Diego Armando Maradona. Kemarin pada tanggal 25 November 2020, ia menghembuskan nafas terakhirnya di usia yang ke 60 tahun di Tigre, Provinsi Buenos Aires, Argentina. Diketahui ia meninggal dunia karena kegagalan jantung kronis yang menyebabkan Edema (penumpukan cairan di paru-paru). Ini menjadi berita duka yang mendalam untuk dunia persepakbolaan.
Ia pertama kali menitihkan karir sepak bolanya di Argentina pada usia 10 tahun. Awal mula bermain di tim junior bernama Los Cebollitas, ia berhasil membawa tim tersebut tidak terkalahkan pada 136 pertandingan. Saat muda Ia juga pernah ditawar 180.000 pounsterling oleh klub Sheffield United dari Inggris, namun proposal tersebut ditolak oleh pihak Argentinos Juniors yang saat itu menjadi tim Maradona. Kepiawaiannya bermain bola tersebut akhirnya disoroti banyak kalangan, hingga akhirnya ia bermain di beberapa club besar seperti Barcelona, Napoli, dan Sevilla. Selama berkarir, ia berhasil mencetak 259 gol dalam 491 pertandingan dan ia juga sempat mendapatkan banyak penghargaan di dunia persepakbolaan, diantaranya ada Golden Ball for Best Player of the FIFA U-20 World Cup: 1979, Golden Ball for Best Player of the FIFA World Cup: 1986, Argentine league Top Scorer: 1979, 1980, 1981, World Player of the Year (World Soccer Magazine): 1986, dan masih banyak lainnya.
Guratan sejarah yang paling dikenang dari Maradona adalah ketika cetakan gol “Tangan Tuhan” tercipta di Perempat Final Piala Dunia 1986 saat Argentina melawan Inggris, hal tersebut terjadi ketika bola lambung tidak dapat dijangkau Maradona dan disana sudah ada Sang Kiper Inggirs Shilton yang menghadang, terpaksa ia menggunakan tangannya untuk menjangkau bola tersebut, ia tak bisa menahannya. Saat handball terjadi, Sang Hakim Garis Bogdan Dochev tidak menyadari hal tersebut dan akhirnya mengesahkan Gol “Tangan Tuhan”. Pengakuan ini justru ia utarakan di depan pemain Inggris Gary Lineker saat interview eksklusif oleh BBC Sports, Gary saat itu menanyakan kepada Maradona, “It was your hand, or the hand of God?”. Kata-kata dari Gary tersebutlah yang membuat istilah “Tangan Tuhan” disandang Gol Epic Maradona.
Maradona juga memiliki beberapa kilas balik yang kontroversial. Diantaranya ia pernah menjalani hukuman larangan bermain karena positif kokain, Ia juga sempat mengatakan pada sebuah interview bahwa ia mulai mengenal obat-obatan terlarang di usia 22 tahun. Selain itu ia juga pernah membidik seorang Jurnalis dengan senapan angin karena kesal ia selalu diburu oleh media, ia melalukan hal tersebut saat beberapa jurnalis berkumpul di depan pintu rumahnya. Ia juga pernah menendang dan melempari Jurnalis dengan batu saat mereka sedang mengambil Foto Maradona. Ia juga pernah terlibat baku pukul di lapangan saat Laga Final Copa del Rey 1984 Barcelona melawan Atlethic Bilbao, Ia dan Miguel Agel Sora pemain Atlethic Bilbao adu pukul di lapangan yang menyebabkan ia harus menerima hukuman larangan bertanding selama 3 bulan.
Diantara banyak kilas balik Diego Maradona tersebut, pasti banyak pelajaran yang dapat kita petik. Dibalik popularitas pastinya banyak hal pelik yang terjadi dan menghantui, kerasnya dunia atlet sepakbola juga membuatnya harus selalu bekerja keras lebih dari yang lain. Dengan adanya sepak terjang kehidupan yang baik dan buruk tersebutlah, seseorang bisa belajar dan memahami bahwa kehidupan memang hanya berisi dua hal, baik dan buruk. Dan tugas kita sebagai manusia hanyalah melakukan apa yang terbaik dalam kebaikan. (Lisa)