Smart Listeners pernah dengar istilah “soft life” ga nih? Di tengah banyaknya orang yang kerja keras nonstop, muncul sebuah gerakan gaya hidup baru yang memilih untuk gerak perlahan namun tetap memiliki tujuan. Soft life ini bukan tentang bermalas-malasan, melainkan tentang menjalani hidup dengan penuh keseimbangan, kesadaran, dan tetap punya ambisi tanpa terburu-buru.

Ilustrasi work life balance. (sumber: moneytalks.com)
Soft life berasal dari istilah bahasa Inggris yang berarti “kehidupan yang lembut”. Tapi, maknanya lebih dari sekadar hidup santai lho, Smart Listeners! Soft Life berasal dari kelelahan yang disebabkan oleh tekanan sosial yang menuntut kesuksesan segera. Istilah “soft life” mulai populer di media sosial dan banyak dibahas oleh kalangan gen z sebagai generasi muda. Soft life adalah pilihan untuk memilih kedamaian dan self-care dibandingkan untuk terus-menerus ‘hustle’ dan ‘stres’. Hal ini menjadikan soft life untuk mengurangi kebiasaan workaholic lho, Smart Listeners!
Hidup lembut bukan hanya soal menikmati waktu luang, tetapi juga tentang cara kita memperlakukan diri sendiri dengan penuh kasih dan kesadaran. Untuk memahami lebih jauh tentang apa itu soft life, smartlisteners perlu melihat seperti apa penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Gaya hidup ini memiliki beberapa cara khas yang membedakannya dari pola hidup konvensional yang sering menuntut produktivitas tanpa henti.
- Menjaga keseimbangan hidup, dalam soft life, keseimbangan antara pekerjaan, waktu istirahat, dan kehidupan pribadi menjadi hal utama. Orang yang menjalani gaya hidup ini tidak lagi terjebak dalam rutinitas kerja tanpa batas, tetapi mengerti kapan harus berhenti dan memberi ruang bagi diri sendiri untuk bernapas. Mereka memahami bahwa produktivitas sejati muncul ketika tubuh dan pikiran berada dalam keadaan seimbang.
- Memilih ketenangan dibanding kesibukan, masyarakat akhir-akhir ini sering kali menilai seseorang dari seberapa sibuk hidupnya untuk terlihat produktif. Namun, dalam soft life, kesibukan bukan ukuran keberhasilan. Justru, memilih ketenangan menjadi bentuk keberanian tersendiri. Berani menolak hal-hal yang membuat stres berlebihan, berani untuk mengatakan “tidak” pada tuntutan yang tak perlu, dan fokus pada hal-hal yang benar-benar membawa kedamaian batin.
- Prioritas pada kesehatan mental dan emosional, kesehatan mental bukan lagi sesuatu yang diabaikan. Mereka yang menjalani soft life sadar bahwa pikiran dan perasaan yang tenang adalah fondasi kehidupan yang bahagia. Aktivitas seperti meditasi, journaling, mendengarkan musik, atau sekadar berjalan santai di pagi dan sore hari menjadi rutinitas penting untuk menjaga keseimbangan emosi dan mencegah kelelahan mental.
- Menikmati hal sederhana, dalam gaya hidup ini, kebahagiaan tidak selalu datang dari hal besar. Membaca buku favorit atau berbincang santai dengan teman bisa menjadi sumber ketenangan yang tulus. Soft life mengajarkan kita untuk berhenti sejenak dan benar-benar hadir dalam setiap momen kecil yang sering terlewatkan karena kesibukan.
- Tidak membandingkan diri dengan orang lain, salah satu kunci dari soft life adalah fokus pada diri sendiri. Orang yang menjalani gaya hidup ini tidak terjebak dalam kebiasaan membandingkan diri dengan pencapaian orang lain di media sosial. Mereka memahami bahwa setiap orang memiliki jalannya masing-masing. Dengan begitu, hidup terasa lebih ringan, bebas dari tekanan sosial, dan lebih berpusat pada kebahagiaan yang autentik.

Gambar buku yang terbuka. (sumber: slowlivingIdn.com)
Gaya hidup soft life ditandai dengan prioritas terhadap keseimbangan antara kerja dan kehidupan pribadi, serta fleksibilitas dalam menjalani rutinitas sehari-hari, bukan lembur terus-menerus demi pencapaian semu. Bagi smartlisteners yang menerapkan gaya hidup ini, self-care dan waktu istirahat bukan lagi dianggap sebagai hobi atau bentuk kemalasan, melainkan investasi penting bagi kesejahteraan jangka panjang. Selain itu, mereka juga menolak definisi sukses yang hanya diukur dari materi atau lamanya jam kerja. Sebaliknya, mereka memilih untuk merumuskan makna sukses secara lebih personal yaitu menanamkan hidup yang tenang, bahagia, dan selaras dengan nilai-nilai pribadi.
Smart Listeners, mengadopsi gaya hidup soft life artinya kita membebaskan diri dari ide bahwa “semakin capek, semakin berhasil”. Kita memilih “bergerak dengan sadar, bukan terburu-buru”. Hidup santai bukan berarti berhenti maju, justru mungkin lebih pintar maju. Jadi, mari kita redefinisi arti sukses: bukan hanya target besar dan lembur panjang, tapi kelangsungan, kepuasan, dan kebahagiaan.
Penulis : Hanunatuzulfa Fairuz Ariyanto
Editor : Syahira Cita Pradamitha
