“Apa yang kan terjadi, pasti kan terjadi. Ku tahu kau masih ada, tapi tak disini”
Sejak intro hingga lirik pertama dari lagu ini kita langsung disambut dengan nuansa kehilangan yang cukup kuat. “Nikmati Rindunya” adalah sebuah karya dari Anindyo Baskoro atau lebih dikenal sebagai Nino RAN. Terinspirasi dari kisah sedih teman-temannya yang kehilangan keluarga maupun kerabatnya, 3 Oktober 2020 lalu sayangnya Nino juga harus kehilangan ayah tercintanya.
Alih-alih berisi tentang sedih yang berkepanjangan dan penyesalan yang mendalam, lagu ini justru berisi kerinduan kepada orang tersayang yang harus pergi. “Nikmati Rindunya” mengingatkan agar kita tidak larut dalam kesedihan setelah ditinggalkan oleh orang yang tersayang. Kita hanya perlu mengenang memori yang ditinggalkan dan menikmati rindu tanpa lupa untuk mendoakan mereka. Nino pun menyisipkan pesan agar kita dapat ikhlas dengan kehilangan itu karena mereka akan selalu ada di sisi kita.
Video lirik yang rilis 24 September 2021 kemarin di akun Youtube Nino Kayam, dimulai dengan lantunan doa kepada kedua orang tuanya. Hal tersebut membuat siapa saja yang mendengar tersentuh mengingat Nino sangat dekat dan menghormati ayahnya. Video dilanjutkan dengan Nino yang sedang ziarah kubur, membersihkan makam, dan berdoa untuk orang yang berbaring di kubur tersebut.
”Nikmati Rindunya” diproduksi oleh Laleilmanino, trio produser yang beranggotakan Lale Maliq & D’essentials, Ilman Maliq & D’essentials, dan Nino RAN. Strings Composed oleh Alvin Witarsa, piano oleh Ilman, gitar oleh Lale, solo choir oleh Kamga, dan music instrument oleh laleilmanino. Video liriknya sendiri merupakan hasil produksi Faris Shidqi. Creative Director oleh Anton Ismael dan Videographer dan Editor oleh Andrew Camegie.
Berhasil dikemas dengan apik dan mampu membawa perasaan siapa saja yang mendengarnya, lagu yang didedikasikan untuk ayah tercintanya ini dipenuhi komentar orang-orang yang kehilangan kerabat tersayangnya. Instrumen dan lirik lagunya pun turut serta membuat campur aduk perasaan pendengarnya. Terharu, sedih, simpati, dan rindu dengan orang-orang yang meninggalkan kita sebelumnya menjadi satu dalam harmoni lagu ini. Nino berharap lagu ini dapat mewakili hati banyak orang yang kehilangan, terutama dirinya. (Satriyani Nur Saputri)