Buat para pecinta drama korea (drakor) mungkin sudah tidak asing dengan drakor yang berjudul Reply 1988. Walaupun judulnya tahun 1988, namun drakor ini tayang pada tahun 2015 silam dengan jumlah 20 episode. Tahun 1988 diambil dari cerita dalam drakor tersebut yang menceritakan kehidupan di tahun 1988 di saat para pemeran utama masih remaja. Walaupun banyak menampilkan adegan saat mereka remaja, untuk memperjelas alurnya, sang sutradara juga menampilkan sedikit adegan saat mereka kecil dan dewasa.
Drakor ini menceritakan sebuah persahabatan yang terdiri dari 5 orang, 1 perempuan dan 4 laki-laki. Kelima orang tersebut memiliki sifat yang sangat berbeda satu sama lain. Duk Sun sebagai satu–satunya perempuan di dalam geng memiliki sifat yang selalu ceria namun susah jika sudah berhubungan dengan pelajaran. Kim Jung Hwan atau yang biasa di panggil Jungpal merupakan anak yang cuek, dingin, dan kadang bermulut pedas. Sedangkan Dong Ryong memiliki karakter yang usil dan dapat mencairkan suasana. Choi Taek anak yang paling pendiam, polos, namun dia menjadi atlit go alias baduk yang terkenal. Dan yang terakhir, Sun Woo. Sun Woo ini dapat dikatakan sebagai anak yang paling normal dari keempatnya karena merupakan anak yang perhatian, patuh, pintar, dan baik hati. Persahabatan mereka sudah terjalin dari kecil karena mereka sudah hidup bersama dan tinggal di gang yang sama pula yaitu kawasan Sangmun-dong. Keluarga mereka pun sudah saling mengenal satu sama lain, bukan hanya sekedar menjadi tetangga namun sudah seperti keluarga.
Di dalam Reply 1988 ini pastinya ada masalah percintaan dan keluarga seperti drakor pada umumnya, akan tetapi masalah dalam Reply 1988 ini tidak disebabkan oleh tokoh antagonis karena memang tidak ada tokoh antagonis dalam drakor ini, sehingga tidak menegangkan. Walaupun begitu, plot dari cerita ini tetap seru dengan banyak adegan yang membuat kita tertawa serta menangis. Dari adanya masalah-masalah yang dihadapi, kelima sahabat tersebut tumbuh dan berkembang hingga mencapai cita-cita masing-masing. Ketika tiba mereka sudah dewasa, satu per satu dari mereka mulai pindah rumah meninggalkan kawasan tersebut.
Dari Reply 1988 ini, kamu akan dibuat geregetan atau penasaran, kamu akan dibuat untuk menebak siapa yang akan menjadi suami dari Duk Sun dari keempat laki-laki tersebut. Pertama kali pasti kamu berfikir bahwa Sun Woo suka dengan Duk Sun, namun ternyata Sun Woo justru menyukai kakak Duk Sun, Sung Bora. Lalu yang kedua kamu akan berfikir bahwa Kim Jung Hwan, karena diam-diam dia memberikan perhatian kepada Duk Sun. Namun ternyata Choi Taek juga mengaku menyukai Duk Sun. Hingga terjadi persaingan secara tidak langsung antara Kim Jung Hwan dan Choi Taek. Mereka menunjukkan rasa sukanya dengan cara masing-masing. Duk Sun pun sempat menyukai Sun Woo, Kim Jung Hwan, dan Choi Taek. Hal ini lah yang membuat kita penasaran dan ingin terus menonton hingga akhir. Banyak orang yang mengira bahwa Duk Sun akan bersama dengan Kim Jung Hwan karena Kim Jung Hwan orang yang pertama kali terlihat menyukai Duk Sun, namun saat Duk Sun mulai ada rasa, Kim Jung Hwan justru tidak peka. Hingga akhir dari drakor ini, sang sutradara justru membuat plot twist/adegan yang tidak terduga.
Drakor ini dapat dijadikan sebagai rekomendasi buat kamu karena ceritanya yang sederhana dan sangat relate dengan kehidupan sehari-hari kita. Mengangkat masalah yang ringan namun dikemas dengan sangat baik sehingga kamu tidak bosan melihatnya. Selain itu, Reply 1988 ini juga dibumbui dengan humor yang dapat membuat kita ketawa dengan tingkah konyol para pemain. Ada juga adegan yang membuat kita sedih atau bahkan menangis di saat adegan tentang keluarga. Pastinya dalam drakor ini banyak nilai yang dapat kita ambil, seperti bagaimana cara kita untuk ikhlas, menjaga hubungan baik dengan tetangga, dan perjuangan orang tua untuk anaknya begitu juga sebaliknya.
Akan tetapi, banyak penonton yang kurang menyukai endingnya yang tak terduga. Selain itu, tidak dijelaskan bagaimana kehidupan tokoh-tokoh yang lain ketika dewasa. Di awal episode bisa dibilang cukup membosankan, namun setelah memasuki pertengahan kita akan terbawa suasana sampai ingin terus menonton hingga akhir. (Intan)