Pada akhir Agustus lalu, Netflix merilis serial Korea baru berjudul “D.P.”. Serial ini diadaptasi dari webtoon populer karya Kim Bo-tong dengan judul “D.P.: Dog Days”. Mengisahkan tentang kehidupan wajib militer pemuda di Korea Selatan, serial ini mendapat cukup banyak perhatian.
Suramnya serial ini sudah dapat dilihat dari awal episode pertama yang menampilkan cuplikan kejamnya senioritas di camp militer, sebelum latar waktu kembali ke H-1 An Jun-ho memulai wajib militernya. Disini, kita dapat melihat Jung Hae-in memerankan tokoh An Jun-ho yang kaku dan kurang ekspresif.
Drama ini menyajikan alur cerita yang seru dan menegangkan. Sang pemeran utama, An Jun-ho akan menjadi anggota Deserter Pursuit yang memiliki tugas membawa kembali para tentara yang kabur (desertir) ke camp militer. Terdapat beberapa kisah penangkapan tentara yang kabur dalam serial ini. Walaupun semuanya diceritakan “kabur”, namun kisah dibalik nya dan penangkapan tiap tentara tersebut beragam dan sangat menarik.
Para aktor di serial ini sangat bagus dalam memerankan karakter yang mereka ampu. Contohnya yaitu Jung Hae-in yang sangat mendalami perannya yang kaku dan pendiam, namun memiliki kisah sedih dibalik itu semua. Juga Koo Gyo-hwang yang mampu memerankan karakter Han Ho-yeol, si moodbooster yang gigih dengan sangat baik.
Serial yang memiliki 6 episode ini banyak menampilkan adegan kejam, sadis, dan mendebarkan. Mulai dari mendorong junior ke tembok berpaku, kekerasan fisik, hingga pelecehan seksual dilakukan oleh para senior tanpa sebab. Hal tersebut mungkin akan kurang cocok bagi kamu yang tidak kuat dengan sadisme.
Tidak hanya menyajikan kesan laga yang kuat, terdapat pula selingan komedi serta kisah menyayat hati yang menambah bumbu drama dengan apik di serial ini. Permasalahan keluarga dan ekonomi yang diangkat dalam serial ini sangat mulus dan relate dengan kehidupan nyata. Hal yang cukup membuat terharu adalah saat Han Ho-yeol memutuskan untuk melepas salah seorang tentara desertir yang perlu mengumpulkan uang untuk memasukkan neneknya ke panti jompo lantaran rumahnya akan segera digusur.
“D.P.” menampilkan latar tempat yang sangat nyata terlebih dalam menunjukkan camp militer. Latar tempat lain yang terus terngiang adalah terowongan buatan Korea Utara. Disanalah tempat ‘bersejarah’ dan kejadian yang amat menyakitkan terjadi. Pengambilan gambar yang apik serta backsound yang digunakan semakin menambah suasana dengan sempurna. Hal-hal itu membuat serial “D.P.” ini tidak memiliki celah.
Sayangnya seperti serial Netflix terdahulu, tampaknya akhir dari “D.P.” ini masih menjadi tanda tanya. Beberapa saat sebelum scene terakhir, tertulis bahwa waktu wajib militer An Jun-ho masih tersisa lebih dari 500 hari. Hal itu menandakan bahwa kisah sang tokoh utama di camp militer masih belum usai. Wah, rupanya kita masih digantung oleh Netflix ya! Walau begitu, serial ini sangat menarik loh untuk ditonton. (Rona)